Friday, August 27, 2010

Cerdas dengan Pola Asuh Tepat

by; Priyo Sutikno 26 Agustus jam 17:15
MENJADIKAN anak cerdas seharusnya dilakukan dengan pendekatan multifaktor, yaitu faktor biofisik dan psikososial berupa kebutuhan asah, asih, dan asuh.

Bagaimana cara memenuhi kebutuhan tersebut? Untuk menciptakan anak yang cerdas, orangtua harus terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan kecerdasan.

Dikatakan psikolog anak , Roslina Verauli MPsi, bahwa peran orangtua sangat berperan penting untuk menumbuhkan kecerdasan anak, di antaranya dengan memerhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak.

”Orangtua diharapkan mampu memahami tugas-tugas perkembangan anak untuk setiap tahap tumbuh-kembangnya,” tutur psikolog yang berpraktik di Empati Development Center ini.

Dokter spesialis Ilmu Kesehatan Anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr Rifan Fauzie Spa, mengatakan bahwa proses tumbuh-kembang anak adalah sebuah proses yang kompleks. Proses tersebut memerlukan suatu lingkungan yang mendukung untuk terjadinya sebuah proses yang optimal.

”Tumbuh-kembang seorang anak merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait, yaitu faktor genetik atau keturunan, lingkungan biofisik dan psikososial,” tuturnya saat menghadiri acara Smart Parents Conference yang diadakan Frisian Flag Indonesia beberapa waktu lalu.

Rifan menjelaskan, proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.

Walaupun faktor genetik menjadi modal dasar pertumbuhan dan perkembangan seorang anak, bukan berarti faktor ini merupakan satu-satunya faktor yang memegang peranan penting, tetapi masih ada aspek penting berupa aspek biofisik dan aspek psikososial yang terdiri dari asah, asih, dan asuh.

Asah adalah stimulasi yang diberikan. Asih adalah kasih sayang yang diberikan orangtua, sedangkan asuh adalah kecukupan sandang, pangan, papan, dan kesehatan dasar yang diperoleh oleh anak.

”Lingkungan biofisik meliputi kebutuhan asuh, sedangkan aspek psikososial mencakup kebutuhan akan asah dan asih,” jelasnya.

Kebutuhan asuh (biomedis) meliputi asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya, kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan kesehatan dini berupa imunisasi serta deteksi dan intervensi dini akan timbulnya gejala penyakit.

”Tempat tinggal yang layak huni, aman, lingkungan yang sehat dan bersih amat membantu proses tumbuh-kembang yang optimal,” ucapnya.

Untuk pemenuhan kebutuhan asah (stimulasi), meliputi upaya untuk melakukan stimulasi baik secara verbal maupun nonverbal. Proses ini merupakan cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan yang diberikan sedini dan sesuai mungkin.

”Lakukan proses ini terutama pada usia 3–5 tahun pertama (golden year) sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang mantap, arif, dengan kecerdasan, kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik,” papar dokter lulusan Universitas Indonesia ini.

Ditegaskan olehnya, bahwa hal yang terpenting dalam stimulasi terhadap bayi atau anak adalah harus dilakukan secara berkesinambungan, penuh dengan atmosfer kasih sayang, kesabaran dan suasana yang menyenangkan.

Anak akan jauh lebih cepat menangkap dan merespons stimulasi yang diberikan dalam keadaan yang menyenangkan dan membuat suasana hatinya baik. Adapun kebutuhan asih (kebutuhan emosional) meliputi upaya pemenuhan rasa aman (emotional security).

Ini bisa dilakukan dengan kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan dan dihargai, pengalaman baru, pujian, tanggung jawab untuk kemandirian sangatlah penting untuk diberikan. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal.

”Dalam keseharian, orangtua diharuskan untuk tidak mengutamakan hukuman dengan kemarahan, tetapi lebih banyak memberikan teladan,” sarannya.

Selain untuk menciptakan anak cerdas, pemenuhan kebutuhan asah, asih, dan asuh yang tepat juga ternyata dapat memengaruhi karakter anak. Jadi, menerapkan pendekatan dari berbagai faktor ternyata sangat penting dilakukan agar kecerdasan anak dapat tumbuh lebih baik, sehingga belum terlambat untuk penuhi kebutuhan asah, asih, dan asuh untuk anak.

0 comments:

Post a Comment