Tuesday, December 28, 2010

SELALU ADA JALAN KELUAR

Suatu masalah itu jika menyempit, maka tabiatnya ia menjadi meluas. Jika tali ditarik keras-keras, ia akan terputus. Jika malam semakin gelap, pertanda akan muncul fajar. Itulah sunnah kehidupan yang sudah dan terus berlaku. Itulah hikmah yang pasti terjadi. Maka, relakanlah jiwamu untuk meridhoi kondisinya. Karena, setelah kehausan pasti akan ada air. Setelah musim semi akan datang musim penghujan.

Mungkin saja betapa banyak kesedihan yang engkau keluhkan. Tapi permudahlah urusanmu. Lapangkanlah pikiranmu. Tidakkah engkau membaca firman Allah SWT " Alam nasyrah laka sadrak...." ( Bukankah kami lapangkan dadamu ). Tidakkah engkau berbahagia karena di dunia ini masih terhampar banyak harapan. Di dunia ini masih banyak kemudahan.

Wahai yang berkeluh tentang banyak urusan. Lalu menjalani hidup serasa dalam kurungan. Sementara air matanya terus mengalir karena sedih. Sesungguhnya dalam pakaian Yusuf AS terdapat obat yang menyembuhkan kebutaan dua mata Ya'kub AS. Sesungguhnya dalam air dingin yang diguyur kesekujur tubuh, adalah kesembuhan bagi penyakit yang di derita Ya'kub AS.

Untuk rasa sakit, ada kesembuhan. Untuk penyakit, ada obat. Untuk haus, ada air. Untuk kesulitan, ada kelapangan. Dalam kesempitan, ada kebahagiaan. Dalam gelap, pasti akan ada cahaya terang. Api yang menghimpit Ibrahim Al Khalil, bisa menjadi mudah dan dingin. Lautan di hadapan Musa AS bisa terbelah dan digunakan untuk berjalan. Yunus Bin Matta AS, akhirnya keluar dari tiga gulita, karena kasih sayang Allah Al Jaliil (Yang Maha Mulia ). Rasulullah Al Mukhtar ( yang Terpilih ) pernah berada di dalam gua, dikelilingi oleh para kuffar. Hingga berkata Abu Bakar Ash Shiddiq ra, " Sesungguhnya orang-orang kafir hanya berjarak beberapa
jengkal. Kami khawatir bila terjadi kehancuran. " Berkata Rasul sang pemilik keyakinan dengan penuh ketegasan, " Sesungguhnya Allah bersama kita. Dia mendengarkan kita. Dia melindungi kita. Sebagaimana Dia telah menghimpun kita.

Katakanlah kepada orang yang tenggelam dalam putus asa dan telah terjatuh. Kepada orang yang telah patah arang dan terpuruk. Kepada orang yang ternodai pemahamannya dalam masalah taqdir. Bekerjalah dan beramallah, sesungguhnya Allah SWT justru menurunkan hujan setelah manusia putus ada terhadap hujan.

Adalah Bilal pernah terkapar di atas tanah tandus, tapi dialah yang kemudian menaiki Ka'bah Baitullah untuk mengumandangkan seruan adzan. Dialah yang memperdengarkan bumi dengan suara langit. Adalah Yusuf AS pernah lama terpenjara di balik jeruji besi. Tapi kemudian ia bisa menjadi seorang Raja Mesir setelah Al Aziz. Adalah Umar Bin Khattab ra seorang penggembala kambing di Mekkah. Lalu dialah orang yang bisa menebarkan keadilan dalam masa kekuasaannya. Lalu namanya terpahat di baju besi. Lalu dia yang memotong tali pelanggaran. Lalu dia yang suaranya menggelegar menghentak penguasa tiran.

Allah SWT pasti akan menciptakan kemudahan setelah kesulitan. Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya pasti ada keadaan lain yang Allah berikan setelah kesulitan? Allah SWT yang mematahkan tali pengikat orang-orang yang terpenjara di jeruji para penguasa otoriter. Allah SWT yang akan menghapus air mata anak-anak yatim. Apakah engkau pernah melihat orang
faqir yang selamanya tidak mempunyai uang dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya? Apakah engkau mendapati seorang tahanan selamanya berada di dalam penjara yang gelap? Tidak ada bencana yang terus menerus terjadi. Karena di sana ada Allah SWT Yang Maha Sendiri dan satu-satunya Tempat Meminta.

Siapapun yang melazimkan istighfar, maka Allah SWT akan menjadikan jalan keluar dari setiap kesulitannya. Allah SWT yang akan memberinya jalan penyesalan terhadap setiap kegundahannya. Laa HAULA Wa Laa Quwwata Illa Billah, tidak ada daya dan upaya kecuali Allah SWT. Dengan kalimat itu, segala beban mampu terpikul, semua kengerian bisa terlewati,
seluruh keadaan bisa lebih baik, lebih melapangkan pikiran dan menambahkan rasa ridho kepada Allah Al Jalal.

Beritakanlah kegembiraan kepada malam, dengan datangnya waktu subuh yang menyapu gelap dari puncak gunung-gunung. Beritakanlah kegembiraan kepada musim semi dengan turunnya limpahan air hujan hingga air itu masuk ke sela-sela pasir. Beritakanlah kegembiraan kepada orang faqir dengan harta yang bisa mengusir kematian.

Ketahuilah, di setiap kesulitan itu ada jeda. Di setiap kebutuhan itu ada pertolongan. Sesungguhnya Allah SWT menghilangkan bencana dengan ketulusan do'a dan kebersihan harapan. Ketahuilah, himpitan dan kesulitan itu menghilangkan kesombongan dan terus menerus mendorong kepada dzikir, syukur dan kewaspadaan berpikir. Maka tenangkanlah hatimu jika kegalauan menerpamu. Lapangkanlah dadamu jika kesulitan menyerangmu. Jangan
putus asa terhadap apa yang telah terjadi dan telah hancur. Ketahuilah, karena tidak ada sesuatu yang abadi selama alam semesta ini berputar.

Semoga kesulitan menjadi lebih ringan bagimu, dan musibah bisa memberikan kebaikan untukmu. Jika hidupmu telah terhimpit dan tak ada lagi alas an yang bisa engkau angkat. Kembalilah kepada Allah SWT. Ketahuilah bahwa kesulitan tak pernah berlangsung terus menerus. Allah SWT pasti memandangmu dengan pandangan kasih dan sayang. Karena dunia ini tidak berada dalam satu keadaan. Karena dunia ini berwarna-warni dan beragam bentuknya. Tidak ada kengerian yang tak pernah selesai. Belenggu akan terbuka dan ikatan akan terlepas. Bersabarlah, berdo'alah dan nantikanlah jalan keluar dari Allah SWT. Ketahuilah, sesungguhnya kesulitan itu akan mampu membuka kejernihan telinga dan mata, serta menajamkan pikiran.
Kesulitan bisa memberi hikmah dan pelajaran. Kesulitan mengajarkan kemampuan untuk memikul beban dan bertahan. Kesulitan menghapuskan dosa. Kesulitan memperbanyak pahala.

Maka, mintalah perlindungan dan pertolongan Allah SWT. Setiap musibah itu mempunyai tujuan. Berapa kali kita merasa takut, lalu kita berdo'a dan meminta kepada Allah SWT. Kemudian Allah SWT menyelamatkan dan melindungi kita. Berapa kali kita di lilit lapar, lalu Allah memberi makan dan minum untuk kita. Berapa kali kita diterpa kebimbangan dan
keresahan, lalu Allah memberikan kebahagiaan dan kesenangan. Berapa kali kita terjerat dan kita hampir terjatuh dalam kehancuran. Kemudian Allah SWT memberikan jalan untuk bangkit dan berjalan.


Ketahuilah, engkau berhubungan dengan Yang Maha Lembut terhadap hamba-Nya. Yang Terkenal dengan Pemberiannya. Yang Maha Meberi untuk kebahagiaan hamba-Nya.Yang Maha Kuasa atas segala keinginan-Nya.
Selengkapnya...

Wednesday, September 15, 2010

Benarkah Ponsel Anda Lebih Kotor dari Toilet

Priyo Sutikno 07 September 2010
Apakah benar bakteri yang ada di ponsel lebih banyak dari bakteri di alat penyiram toilet?
Telepon seluler sudah menjadi sahabat paling dekat sejak kemunculannya. Tetapi, Anda mungkin tak lagi menjadi 'penggemar berat' ponsel Anda begitu menyimak temuan terbaru para ilmuwan Inggris.

Sebuah studi terbaru menemukan, rata-rata ponsel menyimpan kuman 18 kali lebih banyak daripada pegangan alat penyiram (flush) toilet.

Peneliti Inggris mengungkap seperempat ponsel sangat kotor dan mengandung 10 kali lipat jumlah bakteri yang dapat diterima. Tingginya tingkat bakteri dalam ponsel menunjukkan miskinnya kebersihan pemicu kuman penyakit.

Satu dari empat ponsel terbukti mengandung jumlah bakteri yang sangat tinggi, mencapai 170 kali dari batas normal hingga bisa menyebabkan gangguan perut serius bagi pemiliknya. Bakteri membahayakan yang ada dalam ponsel diantaranya Salmonella, bakteri feses E.coli, bakteri keracunan makanan dan Stafilokokus aureus.

Temuan berdasarkan 30 sampel ponsel yang menunjukkan 14,7 juta dari 63 juta pengguna ponsel di Inggris. "Tingkat bakteri yang berpotensi sangat membahayakan ada pada satu dari empat ponsel. Ponsel perlu disterilkan," ungkap peneliti utama Jim Francis seperti dikutip Daily Mail.

"Sebagian besar bakteri dari ponsel tidak berbahaya. Tapi, bakteri berkembang biak dan ditransfer bolak-balik dari tangan ke ponsel hingga menyebabkan penyakit," katanya.

Melihat aplikasi ponsel berulang-ulang seperti foto secara bergantian dengan orang adalah salah satu penyebaran kuman. Temuan sebelumnya mengungkap komputer desktop juga menyimpan kuman lebih tinggi daripada toilet. Untuk membersihkan ponsel dan menghilangkan kuman, seka ponsel menggunakan lap halus yang dibasahi alkohol secara teratur.
Selengkapnya...

Bahaya Menahan Buang Air Kecil

Priyo Sutikno 07 September 2010
Jangan membiasakan kebiasaan menahan buang air kecil.
Apakah Anda sering menahan buang air kecil? Malas beranjak dari tempat duduk, atau toilet umum yang jorok menjadi alasan umum menahannya.

Jangan membiasakan kebiasaan menahan buang air kecil. Bukan hanya ancaman menderita batu ginjal, tapi juga meningkatkan risiko penyakit infeksi saluran kemih.

Suzanne Merrill-Nach, dokter ahli kebidanan di San Diego, memeringatkan bahaya itu. "Buang air kecil akan membersihkan kandung kemih dari bakteri yang berkembang biak di urin," katanya seperti dikutip dari laman Cosmopolitan.

Artinya, mengabaikan hasrat buang air kecil ke toilet akan menyuburkan perkembangbiakan bakteri di dalam kandung kemih. Inilah yang potensial menimbulkan infeksi saluran kemih.

Menahan buang air kecil juga tidak boleh dilakukan menjelang berhubungan seksual. "Ketika kandung kemih penuh, saluran uretra lebih terbuka sehingga memudahkan masuknya bakteri dari organ intim. Ketika bakteri masuk, terjadilah infeksi saluran kemih," ujarnya.

Menahan buang air kecil juga mengakibatkan gangguan pompa kandung kemih. Itulah usai menahannya, urin tak bisa tuntas dikeluarkan. Orang menyebutnya anyang-anyangan. Jangan sepelekan kondisi ini, karena sisa urin yang sulit keluar juga potensial memicu infeksi saluran kemih.

Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan ginjal. Cairan berupa bahan terlarut sisa metabolisme seperti urea, garam terlarut, dan materi organik, ini akan dikeluarkan tubuh melalui proses saluran kemih. Menahannya keluar akan membuat 'sampah' terlarut itu mengendap dan mengganggu fungsi kandung kemih dan ginjal.
Selengkapnya...

Delapan Tanda Gejala Kanker

Priyo Sutikno 15 September 2010
Kanker sulit dideteksi karena ada lebih dari 200 jenis yang berbeda.
Sebuah tim ilmuwan mengatakan mereka telah mengidentifikasi tanda-tanda peringatan awal munculnya kanker yang dapat membantu untuk mendeteksi keberadaan penyakit itu sebelum terlanjur menyebar.

Peneliti dari Inggris, seperti dikutip Telegraph, mengatakan ada delapan gejala dianggap akurat dapat memprediksi risiko kanker berbagai kelompok usia. Mereka menyatakantemuan yang telah dipublikasikan dalam British Journal of General Practice itu harus segera diperiksakan ke dokter spesialis kanker, terkecuali ada penjelasan lain yang menyebabkannya.

"Jika orang menyadari bahwa ini adalah hal-hal yang membahayakan, jangan disepelekan,” kata Dr. Gregory Cooper dari Irlandia Cancer Center di University Hospitals Case Medical Center. "Selalu periksakan diri, karena kanker dapar dideteksi sebelum menyebar terlalu jauh.” Keberhasilan untuk mendeteksi kanker secara dini dapat meningkatkan peluang untuk bertahan hidup secara amat signifikan.

Berikut delapan gejala kanker yang diidentifikasi oleh Mark Shapley dan teman-teman penelitinya dari Universitas Keele:

1. Benjolan payudara (mungkin gejala kanker payudara)

2. Pendarahan rektum (menunjukkan kanker usus besar, terutama pada orang tua)

3. Darah di air seni (tanda kanker yang terkait urologi)

4. Batuk darah (mungkin gejala kanker paru-paru)

5. Kesulitan menelan (gejala dari kanker esofagus)

6. Anemia dan kekurangan zat besi (tanda kemungkinan kanker usus)

7. Pendarahan setelah menopause (kemungkinan gejala kanker organ reproduksi wanita)

8. Hasil uji rektal yang menunjukkan tanda-tanda sel kanker (gejala potensi kanker prostat)

"Penting untuk segera mengenali gejala 'red-flag' ini gejalanya sebagai peringatan agar Anda waspada. Dan segera periksakan diri lebih terperinci ke rumah sakit untuk memastikannya,” kata Amanda Howe dari U.K.'s Royal College.

Cooper sendiri pernah membuat sebuah daftar dari berbagai gejala kanker. Tapi simtom-simtom yang diidentifikasinya itu sedikit berbeda dengan kesimpulan Shapley. Cooper lebih memfokuskannya pada gejala kanker umum dan pertanda kanker yang belum pernah dideteksi (seperti anemia) dan tanda-tanda peringatan umum tentang berbagai jenis kanker, seperti melorotnya berat badan tanpa sebab dan hilangnya nafsu makan secara tiba-tiba.

"Penting bagi dunia penelitian kanker untuk mengenali dan mengecek gejala dan tanda-tanda 'red-flag' ini dan makin menekankan pentingnya pasian untuk mendiskusikan berbagai simtom dengan dokter mereka," kata Amanda Howe, Sekretaris Kehormatan Royal College of General Practioners, Inggris, kepada Telegraph.

Shapley menyatakan mereka menyimpulkan delapan gejala terpenting kanker ini setelah menganalisis 25 studi dari Inggris, AS, Australia, Jerman, Denmark, Belgia, dan Belanda.

Dr. Kevin Barraclough, dokter umum di Inggris, menulis dalam editorial yang dipublikasikan bersama hasil studi itu bahwa sejumlah simtom akan jadi pertanda adanya kanker pada kelompok umur dan jenis kelamin tertentu ketimbang yang lain. Anemia, sebagai contoh, boleh jadi bukan merupakan pertanda kanker usus pada perempuan 21 tahun tapi adalah gejala penting bagi pria berumur 60 tahun.

Menurut Jessica Harris, Humas Pusat Penelitian Kanker di Inggris, kanker biasanya sulit dideteksi karena ada lebih dari 200 jenis dan masing-masing akan menghasilkan gejala yang beragam.

"Studi seperti ini membantu dokter memahami seperti apa simtom yang mengarah pada adanya kanker, dan menolong mereka memutuskan untuk merujuk pasien mereka untuk didiagnosis lebih lanjut oleh dokter spesialis," katanya seperti dikutip Telegraph."Jadi, jika Anda menemui ada sesuatu yang tidak biasa atau perubahan terus-menerus di tubuh Anda, penting untuk segera mengeceknya ke dokter."
Selengkapnya...

Segarkan Otak dengan Berjalan Kaki

Priyo Sutikno 15 September 2010
Berjalan ternyata bisa menjadi anti aging untuk otak.
Melakukan aktivitas olah raga secara rutin memang bisa menjaga kebugaran tubuh. Tak perlu yang terlalu berat, dengan berjalan kaki pun, tubuh juga bisa bugar. Dan ternyata ada manfaat lainnya.

Keuntungan lain dari berjalan kaki, bisa menyegarkan otak.
Seperti dikutip dari laman Shine, sebuah studi baru dalam Frontiers jurnal Aging Neuroscience menunjukkan bahwa berjalan selama empat puluh menit, tiga kali seminggu ternyata dapat meningkatkan konektivitas antara sirkuit otak yang cenderung terkikis akibat penambahan usia.

Dr Arthur F. Kramer, yang memimpin penelitian ini menjelaskan: "Pola konektivitas terjadi penurunan seiring bertambahnya usia. Jaringan yang tidak terhubung dengan baik untuk mendukung hal yang kita lakukan, seperti mengemudi," katanya. "Tapi kami menemukan manfaat yang sama dari aktivitas fitness aerobik, jaringan menjadi lebih jelas," ucapnya.

Berjalan bisa menjadi anti aging untuk otak, memutar kembali waktu beberapa dekade. "Ketika orang-orang tua dalam kelompok berjalan menjadi lebih cocok, koherensi antar wilayah yang berbeda dalam jaringan meningkat dan menjadi sama dengan anak-anak berusia 20 tahun," jelas Kramer.

Kramer memberitahu Science Daily, bahwa ketika studi sebelumnya telah menunjukkan efek olahraga pada otak, penelitian ini menunjukkan bahwa latihan aerobik juga dapat meningkatkan fungsi otak.

Lebih jauh lagi, bukan hanya konektivitas otak yang diuntungkan: "Kelompok aerobik juga membaik ingatannya secara perlahan, perhatian dan berbagai proses kognitif lainnya," ungkapnya lagi.

Untuk jenis kreatif, penulis Julia Cameron telah lama berjalan direkomendasikan sebagai cara untuk memberikan dorongan kreativitas Anda.

Berjalan menyusuri taman memberikan otak kita kesempatan untuk mengambil pandangan yang lebih luas, daripada berfokus pada tugas tunggal, memungkinkan kita untuk datang dengan ide-ide besar dan membuat otak lebih segar.
Selengkapnya...

Deteksi Penyakit Jantung Lewat Rambut

Priyo Sutikno 15 September 2010
Rambut bisa menjadi penanda biologis adanya stres kronis pemicu serangan jantung.
Jangan remehkan kondisi rambut. Studi University of Western Ontario, Kanada, mengungkap bahwa rambut bisa menjadi menjadi indikator adanya gangguan kesehatan jantung.

Seperti dikutip dari laman Times of India, setiap helai rambung mengandung hormon stres yang disebut kortisol. Hormon ini biasanya dilepas tubuh saat mengalami stres atau reaksi psikologis dan fisiologis atas perubahan situasi yang tidak dapat diterimanya.

Kadar kortisol juga terkandung dalam urin dan air liur. Namun, kortisol di dalam rambut dianggap lebih efektif untuk memetakan kondisi jantung karena sifatnya lebih terukur. Logikanya, pertumbuhan rambut relatif stabil yakini sekitar satu sentimeter setiap bulan.

Itu penting karena memungkinkan melihat tingkat stres dalam periode yang lebih lama. Memeriksa enam sentimeter rambut berarti bisa mengukur tingkat stres selama enam bulan. Sementara pemeriksaan kortisol dalam air liur atau urin cenderung hanya memperlihatkan tingkat stres sesaat.

Penelitian dilakukan dengan memeriksa sampel rambut 56 penderita serangan jantung di Meir Medical Centre di Kfar-Saba, Israel. Hasil itu dibandingkan dengan sampel rambut sejumlah orang yang tak memiliki masalah kesehatan jantung. Hasilnya, sampel rambut penderita penyakit jantung mengantung kadar kortisol sangat tinggi.

Penulis studi Stan Van Uum dan Gideon Koren mengatakan, kadar kortisol di rambut dapat menjadi prediktor kuat akan terjadinya serangan jantung. "Ini bisa menjadi penanda biologis adanya stres kronis pemicu serangan jantung. Menjadi penting karena langkah pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin sebelum serangan terjadi."
Selengkapnya...

Tuesday, September 14, 2010

Sehatkah Diet Tidak Makan Nasi

Priyo Sutikno 07 September jam 3:36
Banyak orang menjalani diet dengan aturannya sendiri tanpa pengetahuan yang baik.
Memiliki tubuh langsing ideal adalah dambaan banyak orang. Demi meraihnya, tak jarang mereka rela 'menderita' dengan melakukan diet makanan secara ketat. Hal paling sering dilakukan adalah menghindari santapan nasi. Sehat dan efektifkah cara ini?
Banyak orang menjalani diet dengan aturannya sendiri tanpa pengetahuan yang baik. Seringkali mereka yang sengaja tidak makan nasi demi langsing, melakukan diet tidak seimbang.

Umumnya, mereka berhenti makan nasi (mengurangi arupan karbohidrat kompleks), namun tetap menyantap makanan instan, yang umumnya mengandung lemak tinggi. Tanpa disadari, mereka memasukkan kalori dalam jumlah tinggi, yang malah berpotensi meningkatkan berat badan.

Ketimbang terus menerus merasa lapar dengan menghindari karbohidrat, lebih baik konsumsi menu normal (nasi, lauk pauk dan sayuran) dalam porsi kecil atau secukupnya.

Jangan hanya makan lauk untuk makan siang, sebab tubuh Anda akan cepat lapar karena konsumsi karbohidrat yang rendah. Padahal, di siang hari tubuh paling banyak membutuhkan energi. Nah, karena tidak ada energi, otomatis akan merasa cepat lapar.

Berkurangnya asupan karbohidrat, dan justru mengonsumsi protein berlebihan, bisa merugikan kesehatan. Bila berlangsung lama, bisa berujung pada gangguan ginjal dan lever. Jadi, sebaiknya karbohidrat jangan dihindari, melainkan dibatasi secukupnya.

Jika bosan menyantap nasi, bisa menggantinya dengan makanan karbohidrat lain, seperti roti, pasta, kentang atau jagung. Jangan pernah terobsesi langsing dengan pola diet salah dan menyiksa tubuh!
Selengkapnya...

Seberapa Besar Risiko Anda Terserang Diabetes?

Priyo Sutikno 07 September jam 3:44
Sering stres atau hobi makan junk food? Kenali tingkat risiko terserang penyakit ini.
Selama ini, banyak orang beranggapan, diabetes adalah sepenuhnya penyakit keturunan, yang umumnya dialami oleh orang-orang berusia lanjut. Padahal, selain karena faktor keturunan, penyakit yang juga biasa disebut 'kencing manis' atau 'penyakit gula' ini, dapat pula menyerang orang yang sama sekali tak punya silsilah diabetes dalam keluarganya.

Menurut Frank Hu, profesor dari Harvard Schoolof Public Health diabetes melitus adalah suatu penyakit yang timbul ketika tubuh tidak bisa lagi secara otomatis mengendalikan tingkat gula dalam darah (glukosa).

Penyakit ini merupakan gangguan metabolisme, akibat pankreas tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah cukup, atau tubuh tak mampu menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini akan menjadi racun bagi tubuh.

“Selain faktor genetik serta pertambahan usia, obesitas akibat gaya hidup tak sehat adalah salah satu pemicu utama timbulnya diabetes,” ujar Prof Hu.

Yang menakutkan, penelitian yang dilakukan PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) menunjukkan, dengan tinggi dan berat badan sama, wanita Asia lebih berisiko mengidap diabetes dibandingkan wanita yang tinggal benua lainnya.

Menurut dugaan, penyebabnya karena mereka telah meninggalkan pola makan dan gaya hidup tradisional, dan menggantinya dengan gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya, pola makan yang serampangan dan porsi olahraga yang semakin minim. Perubahan gaya hidup seperti ini bisa memicu semacam dampak biologis yang dapat mengganggu proses pengolahan gula darah, yang pada akhirnya berakibat diabetes.

Jika satu atau lebih dari empat kasus di bawah ini adalah kebiasaan Anda, tampaknya Anda perlu mengubah gaya hidup sehari-hari. Kenali tingkat risiko Anda terserang penyakit ini.

1. Pola makan salah
Tingkat risiko: Tinggi

Untuk mencegah diabetes, pencegahan terbaik adalah dengan cara memperbaiki atau mengatur kembali pola makan. Kurangi asupan karbohidrat (berbagai jenis gula, tepung, nasi, kentang, ubi, singkong, dan lain sebagainya) dan makanan berlemak (daging berlemak, kuning telur, keju, gorengan, susu tinggi lemak). Perbanyak konsumsi sayur dan buah sebagai sumber serat, vitamin, dan mineral. Sebagai sumber protein, Anda dapat memanfaatkan ikan, ayam (terutama bagian dada), tahu, dan tempe dalam menu sehari-hari. Selain itu, batasi konsumsi minuman ringan (soft drink) dan hindari minuman alkohol, karena mengandung kadar gula tinggi.

Tapi hati-hati, selain obesitas, ternyata kekurangan asupan gizi pada tubuh pun bisa meningkatkan risiko diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak pankreas. Akibatnya, akan timbul gangguan terhadap produksi insulin maupun gangguan terhadap sensor insulin pada tubuh.

2. Stres
Tingkat risiko: Tinggi

Bila Anda kerap diliputi stres, tingkat gula darah Anda bisa naik secara drastis. Tingkat gula darah tergantung pada kegiatan hormon yang dikeluarkan kelenjar adrenal, yaitu adrenalin dan kortikosteroid. Kedua hormon ini mengatur kebutuhan energi tubuh dalam menghadapi keadaan stres. Adrenalin yang dipacu terus-menerus akan mengakibatkan insulin kewalahan mengatur kadar gula darah yang ideal. Akibatnya, kadar gula darah akan naik secara drastis.

3. Malas berolahraga
Tingkat risiko: Medium

Jika tak ingin diabetes mengancam Anda, sebaiknya mulailah berolahraga dengan teratur dan porsi yang cukup. Pasalnya, olahraga teratur berfungsi memacu aktivitas produksi insulin, serta membuat kerja insulin lebih efisien, sehingga memperlancar pengangkutan glukosa. Jadi, selain membakar lemak dan karbohidrat, olahraga dapat meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh, sehingga kadar gula dalam darah terkontrol dengan baik.

Olahraga yang ideal adalah yang bersifat aerobik, seperti jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang, dan lain sebagainya. Lakukan olahraga aerobik ini paling tidak selama 30-40 menit.

4. Merokok
Tingkat Risiko: Medium

Secara tidak langsung, kandungan racun yang terdapat dalam rokok, lama kelamaan bisa merusak sel-sel pada pankreas. Jika tubuh terus menerus mengisap asap rokok dan racun nikotin, pankreas akan rusak, sehingga kerja insulin terganggu, dan akhirnya bisa memicu timbulnya diabetes.
Selengkapnya...

Friday, August 27, 2010

Mengapa Bayi Bisa Stres

by; Priyo Sutikno 26 Agustus jam 12:45

Jangan biarkan si kecil dirundung stres, karena bisa menurunkan kekebalan tubuhnya. Bayi sangat butuh sentuhan kasih sayang seorang ibu. Jika ibu tengah dirundung stres, bayi pun bisa ikut merasa stres.

Sebuah studi di Kanada mengungkapkan, bayi yang kehilangan perhatian ibu akan merasa cemas. Kondisi stres pada bayi ini bisa terjadi sejak si kecil baru lahir hingga usia 6 bulan, dan kebanyakan disebabkan tidak mendapatkan perhatian layak dari orangtuanya. Bayi yang merasa kehilangan cinta ibunya selama dua menit saja akan merasa cemas,seperti dikutip dari laman Dailymail.

Peneliti menemukan, tingkat hormon stres, kortisol melambung ketika bayi diabaikan oleh ibu mereka, dan bahkan pada hari berikutnya, mereka bisa merasa cemas hal sama terjadi lagi.

Para pakar perkembangan anak mengatakan, episode berulang dari stres ini dapat berdampak besar pada kesehatan anak di masa pertumbuhannya.

Untuk menyelidiki apakah bayi usia enam bulan mampu mengantisipasi masalah, para peneliti Kanada mengundang 30 ibu dan bayi mereka ke pusat penelitian. Para ibu dan anak ini dibagi menjadi dua kelompok.

Pada kelompok pertama, bayi diletakkan di kursi mobil dan ibu bermain dan berbicara dengan mereka seperti biasa. Drama itu kemudian diselingi dengan periode dua menit saat sang ibu hanya menatap kepala anaknya, menjaga wajahnya bebas dari emosi.

Keesokan harinya, ia membawa anaknya kembali ke pusat penelitian. Tingkat kortisol diukur beberapa kali pada dua hari tersebut. Jumlah kortisol meningkat ketika bayi-bayi itu diabaikan. Bahkan pada hari berikutnya.

Kelompok kedua, ibu bayi melakukan proses sama, namun tanpa mengabaikan setiap saat, dan kadar hormon stres mereka nyaris tidak berubah.

Peneliti Dr David Haley, dari University of Toronto, mengatakan, "Hasil penelitian menunjukkan, bayi manusia memiliki kapasitas untuk memproduksi respon stres antisipatif yang didasarkan pada ekspektasi tentang cara orangtua memperlakukan mereka dalam konteks tertentu."

Profesor Jay Belsky, dari Birbeck College, Universitas London, mengatakan, faktor seperti depresi dapat mempengaruhi hubungan seorang ibu dengan bayinya, dan meningkatkan kadar kortisol dari waktu dan waktu lagi. Kondisi ini jangan diabaikan, karena jika berlangsung lama dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh bayi.
Selengkapnya...

Bangun Tidur Tanpa Stres

by; Priyo Sutikno 26 Agustus jam 12:46

Pijatan ringan di bagian tubuh tertentu bisa membuat Anda semangat beranjak bangun. Alarm sudah berbunyi. Anda segera bangun hanya untuk mematikannya lalu kembali memeluk bantal dan guling.

Rasa enggan saat bangun pagi adalah hal yang sering terjadi. Bisa karena waktu tidur yang kurang bisa memuaskan istirahat Anda, bisa juga karena malas menghadapi rutinitas kerja sehari-hari.

Supaya Anda bangun dengan suntuikansemangat dan energi, lakukan cara berikut ini!

Memijat telinga
Anda sudah terbangun tapi masih malas membuka mata dan beranjak dari tempat tidur? Dengan mata terpejam, gosok daun telinga Anda. Bagian ibu jari di menggosok bagian belakang telinga ke arah atas dan bawah. Lakukan 20 kali.

Manfaat:
*Melancarkan peredaran darah
* Menghilangkan rasa ngantuk

Tangan di kepala
Letakkan telapak tangan kanan Anda di dahi lalu letakkan telapak tangan kiri di atasnya. Ganti posisi telapak tangan. Lakukan 20 kali.

Manfaat:
*Melemaskan otot-otot tegang di sekitar kepala
* Menghilangkan rasa penat di kepala

Memijat mata
Pijat kelopak mata dan area di sekitar alis dengan ujung jempol. Lakukan 15-20 kali.

Manfaat:
*Merilekskan saraf-saraf di sekitar mata
*Menghilangkan rasa ngantik yang membuat mata berat

Memijat perut
Letakkan telapak tangan di perut. Usap-usap seluruh bagian perut hingga terasa hangat.

Manfaat:
*Memperlancar peredaran darah di sekitar perut
*Membantu proses membuang gas di perut
*Melemaskan otot-otot perut

Permainan perut
Setelah diusap-usap, lakukan permainan perut. Tepuk-tepuk perut Anda. Kemudian lakukan gerakan menggambar di perut. Tarik napas, lalu kembang kempiskan perut Anda.

Manfaat
*Menguatkan otot perut
*Baik untuk melatih kekuatan organ-organ hati, ginjal dan dan sistem pencernaan.
Selengkapnya...

5 Penyebab Rasa Lelah Saat Bangun Pagi

by; Priyo Sutikno 26 Agustus jam 12:48

Ada sejumlah alasan tubuh terasa tidak segar setelah bangun tidur. Kenali solusinya!
Setelah bangun pagi seharusnya tubuh menjadi segar, karena sudah beristirahat. Tapi, seringkali bukan rasa segar yang didapatkan, tubuh malah terasa lelah. Padahal, waktu tidur sudah cukup antara 7 sampai 9 jam.

Jika Anda termasuk orang yang sering merasa lelah saat bangun tidur, cepat ketahui penyebabnya dan segera atasi. Karena, seseorang yang tidurnya tidak berkualitas akan berdampak pada aktifvtas dan kesehatan tubuhnya.

Ada beberapa faktor penyebab seseorang merasa lelah saat bangun tidur, beberapa di antaranya adalah 5 hal berikut ini.

1. Perlengkapan tidur tidak nyaman
Meskipun tidur lebih awal, belum tentu Anda akan merasa cukup tidur karena bisa tiba-tiba sering terbangun. Salah satu penyebabnya adalah perlengkapan tidur seperti bantal, kasur, selimut, guling dan sprei yang tidak nyaman. Untuk itu, selalu bersihkan perlengkapan tidur sebelum Anda tidur.

Pilih juga perlengkapan tidur yang membuat Anda nyaman, terutama bantal. Bantal yang baik akan menyangga leher dengan benar dan mencegah sakit punggung. Tidak ada salahnya untuk membeli alat tidur yang agak mahal dan berkualitas, karena peralatan tidur tersebut adalah investasi kesehatan Anda.

2. Sering terbangun
Jika Anda sering terbangun malam hari, pasti keesokan harinya kepala akan terasa pusing dan badan merasa lelah. Untuk itu cari penyebab, apa yang membuat Anda sering terbangun. Entah itu berupa pencahayaan, suhu ruangan, suara atau hasrat ke toilet yang tinggi.

Cobalah untuk menyesuaikan cahaya dan suhu ruangan sebelum Anda tidur. Jika Anda sering ke toilet, jangan terlalu banyak minum dan buang air kecil sebelum tidur.

3. Berat badan
Seseorang yang memiliki berat badan berlebihan atau obesitas juga akan sering mengalami rasa lelah saat bangun tidur. Karena setiap saat tubuh mereka selalu bekerja keras, termasuk saat tidur.

Kerja jantung pun cukup keras dan tidak mampu memompa darah secara cepat ke seluruh tubuh. Hal itu membuat energi berkurang dan tubuh merasa lelah. Untuk itu, jika Anda memiliki berat badan kurang proporsional dan selalu merasa lelah termasuk ketika bangun tidur, segera lakukan diet dan berolahraga.

4. Saat datang bulan
Salah satu yang sering membuat wanita merasa tidak nyaman saat tidur, lemas dan sering terbangun malam hari adalah haid atau datang bulan. Rasa lelah dan lemas saat bangun tidur disebabkan kekurangan zat besi atau anemia. Untuk itu, menjelang dan saat haid konsumsilah makanan yang mengandung zat besi, seperti bayam atau mengonsumsi suplemen.

5. Obat-obatan
Ada beberapa obat-obatan yang membuat kita mengantuk. Tetapi, jika kita mengonsumsi dua atau lebih obat secara bersamaan, kondisinya malah membuat kita terjaga dan tidak bisa tidur. Untuk itu, jangan mengonsumsi obat sembarangan dan konsultasikan dengan dokter, efek samping dari obat yang Anda konsumsi.
Selengkapnya...

Efek Buruk Terlalu Banyak Tidur

by; Priyo Sutikno 26 Agustus jam 12:50

Salah satu efek yang paling sering terjadi dari terlalu banyak tidur adalah obesitas.
Anda pasti sudah mengetahui bahwa kurang tidur bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan psikologis. Ternyata, terlalu banyak tidur juga bisa menimbulkan dampak yang sama.

Penelitian menunjukkan tidur lebih dari 6 hingga 8 jam dapat menurunkan harapan hidup orang dewasa sebesar 17 persen. Lalu, menurut ahli medis asal India, Dr. Prakash Lulla tidur terlalu banyak bisa menyebabkan diabetes, hipertensi, migrain, dan meningkatnya risiko penyakit jantung.

"Jika seseorang tiba-tiba tidur terlalu lama, itu juga bisa menjadi tanda adalah masalah pada sistem tiroid, kelainan pusat saraf atau kelainan metabolisme," Dr. Prakash Lulla, ahli medis asal India, seperti dikutip dari Idiva.

Hal yang menjadi masalah bukan tidur itu sendiri, tetapi penyebab terlalu banyak tidur. Menurut dr. Dube sebanyak 15 persen pasien depresi tidur terlalu lama. Trauma dan syok juga bisa membuat seseorang tidur lebih lama.

"Salah satu efek yang paling sering terjadi dari terlalu banyak tidur adalah obesitas. Kelelahan dan rasa nyeri juga efek yang sering muncul," kata psikolog, Dr. Sunita Dube, seperti dikutip dari Idiva.com.

Kurang olahraga juga bisa mengurangi kualitas tidur dan kompensasinya adalah seseorang tidur lebih lama dari seharusnya. Untuk mengatasinya cobalah lakukan olahraga sederhana, seperti berjalan atau berlari di pagi hari sebelum memulai aktivitas.

Pola makan Anda juga sangat berpengaruh. Sebaiknya hindari atau kurangi konsumsi makanan-makan cepat saji. Pilihlah makanan yang dibuat dari bahan segar dan alami. Dengan begitu kualitas tidur menjadi lebih baik dan tubuh akan terasa fit.
Selengkapnya...

5 Cara Alami Hentikan Kebiasaan Mendengkur

by; Priyo Sutikno 26 Agustus jam 12:54

Praktekkan cara berikut ini untuk mengatasi kebiasaan mendengkur.
Mendengkur adalah masalah yang sering dianggap sepele. Hal itu karena bagi orang yang mendengkur tidak merasa terganggu. Justru pasangannya yang merasa terganggu dan membuat tidur menjadi kurang berkualitas.

Sebetulnya, mendengkur adalah efek dari adanya gangguan kesehatan. Untuk mengatasinya, ada cara alami yang bisa dilakukan, seperti dikutip dari Shine. Tetapi, jika dengkuran tetap terjadi,sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

1. Tidur menyamping
Penyebab dengkuran adalah penyempitan saluran udara di langit-langit mulut. Hal ini tidak akan terjadi jika Anda tidur menyamping. Untuk tetap menjaga agar Anda tidur menyamping, letakkan bantal di bagian punggung. Bantal akan menjadi penghalang yang mencegah Anda telentang.

2. Gunakan bantal lebih banyak
Gunakan bantal lebih banyak untuk menyangga kepala agar tetap tinggi saat tidur. Ketika kepala tetap tinggi, udara di langit-langit mulut tidak akan tersumbat. Sehingga, memungkinkan udara bebas bergerak dan mencegah dengkuran keras.

3. Olahraga mulut
Lakukan latihan rahang, lidah dan mulut akan membantu mencegah dengkuran. Lakukan latihan buka dan tutup mulut setiap hari, karena dapat membantu otot sekitar rahang dan mulut lebih releks, sehingga bisa menyalurkan lebih banyak udara dan mencegah dengkuran.

4. Hindari makan berlebih
Makan terlalu banyak bisa memicu orang mendengkur. Saat terlalu banyak makanan, perut juga tidak akan bekerja lebih keras, dan hal ini membuat dengkuran muncul tau lebih nyaring dari sebelumnya.

5. Kurangi berat badan
Sebagian besar orang yang meiliki berat badan berlebih, mendengkur saat tidur. Jika tubuh dalam keadaan besar, saluran udara di rongga mulut menyempit. Hal inilah yang memicu terjadinya dengkuran. Untuk itu, jika bobot tubuh berlebih, lakukan diet dan olahraga, untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi dengkuran.
Selengkapnya...

Mengapa Kantuk Menyerang Setelah Makan

by; Priyo Sutikno 26 Agustus jam 13:06

Ketahui sebab timbulnya rasa kantuk yang muncul seusai Anda makan, dan solusinya.
Setelah makan siang, rasa kantuk seringkali datang dan menghambat aktivitas bekerja. Pemicu rasa kantuk tersebut, bisa terjadi karena banyak hal, salah satunya adalah porsi makan dalam jumlah besar.

Saat Anda mengounsumsi makanan dalam jumlah besar, darah dialihkan ke usus untuk mencerna makanan. Hal ini berarti, oksigen yang mencapai otak lebih sedikit, sehingga menimbulkan kelelahan dan rasa kantuk.

Hal lain yang menyebabkan munculnya kantuk setelah makan adalah kondisi yang disebut "alkaline tide". Kondisi tersebut terjadi bila asam lambung dilepaskan untuk mencerna makanan. Hal itu menyebabkan perubahan sementara kadar pH, dalam darah. Bikarbonat lalu dilepaskan untuk mengimbangi perubahan yang menyebabkan pH darah menjadi lebih basa dan menyebabkan kantuk.

Untuk mencegah munculnya rasa kantuk setelah makan, kuncinya adalah jangan makan berlebihan. Saat sarapan konsumsilah makanan yang mengandung protein tinggi. Lalu, menjelang siang, konsumsilah kudapan sehat dan kurangi porsi makan siang yang biasanya dalam jumlah besar. Hal ini bisa menjaga gula darah dan insulin tetap stabil, dan mencegah fluktuasi level neurotransmiter yang dapat menyebabkan kantuk.

Cara lain untuk mencegah kantuk adalah, ubah komposisi menu makanan. Pilih karbohidrat sederhana seperti kentang, beras putih, atau pasta, dalam porsi secukupnya. Kurangi konsumsi makanan manis seperti permen, karena dengan cepat bisa meningkatkan level insulin yang kemudian meningkatkan kadar serotonin dalam otak. Serotonin adalah neurotransmitter yang menimbulkan rasa kantuk. Untuk menu makan siang, pilihlah yang makanan yang mengandung protein tinggi, rendah karbohidrat, dan sayuran.

Kurangi juga konsumsi kafein. Meskipun kafein bisa membuat Anda tetap terjaga secara temporer, tetapi ketika efeknya habis, maka rasa kantuk yang luar biasa pun muncul.

Untuk menggantikan kafein, cobalah minum segelas teh hijau saat makan siang. Lalu, cara lain mencegah kantuk adalah, dengan berjalan selama 10 hingga 15 menit setelah makan. Hal itu akan membuat aliran darah lebih lancar dan menurunkan gula darah serta insulin, Anda pun tetap terjaga setelah makan.

Jika rasa kantuk setelah makan terus terjadi, periksakan diri ke dokter. Lakukan tes darah untuk mengetahui risiko diabetes atau hypothyroidism, yang gejalanya rasa lelah dan kantuk setelah makan.
Selengkapnya...

Tidur Siang Tingkatkan Kecerdasan

by; Priyo Sutikno 26 Agustus jam 13:10

Manfaat beristirahat di siang hari tak hanya diterima bayi, tapi juga kaum dewasa.
Jika ingin lebih berkonsentrasi atau mendapat hasil tes yang lebih baik, ada baiknya Anda mempersiapkan waktu tidur siang. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan tidur siang mempersiapkan otak untuk mengingat lebih tajam. Tidur siang dapat diumpamakan dengan me-reboot komputer agar dapat bekerja lebih lancar.

Matius Walker, seorang asisten profesor di Universitas California mengatakan tidur tidak sekadar untuk tubuh, namun sangat penting bagi otak. Dalam penelitian, Walker dan 39 orang dewasa muda dibagi menjadi dua kelompok. Pada tengah hari, semua peserta mengambil bagian dalam latihan memori untuk mengingat wajah dan menghubungkan mereka dengan nama-nama.

Kemudian para peneliti ikut dalam latihan memori di sore hari setelah tidur selama 20-100 menit. "Mereka yang tetap terjaga mengerjakan tes lebih buruk sebesar 10 persen daripada yang tidur siang," kata Walker. Satu hal lain yang diperoleh dari studi, kemampuan belajar seseorang antara siang hingga pukul enam sore menurun sebanyak 10 persen, tetapi tidur siang meniadakan penurunan ini.

Struktur studi menunjukkan bahwa fase tidur tanpa mimpi meningkatkan memori. "Tidur memainkan peran penting dalam pengolahan kenangan. Dan memberikan banyak bukti bahwa tidur bukan hanya penting untuk setelah belajar, tetapi Anda memerlukannya sebelum belajar untuk mempersiapkan otak untuk meletakkan informasi."

Tidur cukup lama memberikan kesempatan otak mengingat selama siklus tidur. Setelah melakukan tes elektroensefalogram untuk melacak aktivitas listrik di otak, para peneliti menetapkan, penyegaran ingatan terjadi antara tidur lelap dan mimpi, yang disebut rapid eye movement (REM).

"Kemampuan otak untuk menyerap informasi tidak selalu stabil," kata Walker. "Sepertinya kapasitas otak mungkin sedikit seperti spons yang akan basah kuyup jika terus belajar sepanjang hari."

Jessica Payne, seorang asisten profesor di Universitas Notre Dame, mengatakan hasil penelitian memberi bukti tambahan pentingnya tidur. Tidur sangat penting bagi siswa maupun orang yang berjuang mempertahankan memori akibat penuaan. Penelitian terbaru lainnya membuktikan tidur dapat membantu Anda berpikir lebih kreatif, menjaga memori jangka panjang yang lebih baik dan melestarikan kenangan penting.
Selengkapnya...

7 Penyebab Rasa Lelah

by; Priyo Sutikno 26 Agustus jam 13:12

Selain kurang tidur pada malam hari, berikut beberapa hal di balik kelelahan.
Kurang tidur merupakan penyebab rasa lelah yang paling umum. Namun, sering kali lelah tetap melanda walaupun waktu tidur malam mencukupi. Selain kurang tidur pada malam hari, berikut beberapa hal di balik kelelahan.

#1 Gangguan Pernapasan
Walaupun memiliki waktu tidur cukup, sebagian orang merasa lelah setelah bangun di pagi hari. Gangguan selama tidur berupa pernapasan yang berhenti sebentar berkali-kali selama tidur malam (Sleep Apnea). Setiap gangguan terjadi, Anda akan terbangun meskipun tak menyadarinya. Hasilnya, Anda kurang tidur walaupun menghabiskan delapan jam di tempat tidur.

Cara mengatasi dengan menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan, berhenti merokok, dan tidur dengan bantuan perangkat pernapasan untuk membantu menjaga jalan napas bagian atas terbuka pada malam hari.

#2 Jumlah Asupan Makanan
Makan terlalu sedikit atau pola makan salah merupakan penyebab kelelahan. Jika Anda memulai hari Anda dengan donat atau makanan manis lainnya, gula darah anda akan meningkat tajam, menjadikan gerakan Anda lamban yang akhirnya memicu kelelahan.

Cara mengatasinya: Selalu sarapan yang baik dengan memasukkan protein dan karbohidrat kompleks, seperti telur dan roti gandum. Kombinasi ini menciptakan energi yang berkelanjutan selama seharian.

#3 Anemia
Anemia adalah penyebab utama kelelahan pada wanita. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke jaringan dan organ. Anemia mudah didiagnosis dengan tes darah.

Mengatasinya: Pengobatan untuk anemia tergantung pada penyebabnya. Umumnya, kekurangan zat besi diperbaiki dengan minum suplemen zat besi dan makanan kaya zat besi, seperti daging tanpa lemak, hati, kerang, kacang-kacangan dan sereal.

#4 Depresi
Depresi bukan saja merupakan sebuah gangguan emosional, tetapi menyebabkan banyak gejala fisik. Kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan adalah salah satu gejala yang paling umum. Jika merasa lelah selama lebih dari dua minggu, periksakan diri ke dokter.

Cara mengatasi: Depresi dapat ditangani dengan bantuan psikoterapi dan atau pengobatan..

#5: Hypothyroidism
Tiroid adalah kelenjar kecil di pangkal leher yang mengendalikan metabolisme tubuh mengubah makanan menjadi energi. Apabila aktivitas kelenjar kurang aktif dan fungsi metabolisme terlalu lambat, akibatnya Anda akan merasa kelelahan.

Cara mengatasi: Jika tes darah menegaskan hormon tiroid rendah, dokter akan menyarankan menambah hormon sintetis untuk meningkatkan metabolisme tubuh.

#6 Kelebihan Kafein
Sebagian besar kita menganggap kopi adalah menghilangkan kelelahan. Berlebihan mengkonsumsi minuman satu ini bisa berakibat sebaliknya. Kafein dalam dosis moderat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Namun penelitian menunjukkan konsumsi kafein menyebabkan kelelahan.

Saran: Hindari minuman mengandung kafein sebanyak mungkin seperti kopi, teh, cokelat, minuman ringan, dan obat-obatan yang mengandung kafein.

#7 Infeksi Saluran Kemih
Jika Anda pernah mengalami infeksi saluran kemih (ISK), Anda mungkin akrab dengan rasa sakit dan terbakar. Namun ISK tak selalu identik dengan gejala diatas. Dalam beberapa kasus, penderita ISK menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Tes urin akan memastikan adanya ISK.

Cara mengatasinya: Antibiotik adalah obat untuk ISK. Setelah ISK diobati, rasa lelah akan hilang dalam waktu seminggu.
Selengkapnya...

Membantu si Kecil Senang Belajar di Sekolah

by; Priyo Sutikno 26 Agustus jam 17:09

SELAIN orangtua, guru adalah orang yang berpengaruh signifikan bagi perkembangan si kecil. Sehingga penting bagi Anda memberikan informasi yang benar lewat diskusi tentang arti sekolah dan belajar kepada buah hati tercinta.

Dikutip Sheknows, ada beberapa langkah sederhana yang dapat Anda ambil untuk membantu si kecil memiliki kesan positif terhadap gurunya sejak awal masuk sekolah. Hubungan positif dengan guru pasti akan membuat hari demi hari yang dilaluinya di sekolah menjadi lebih menyenangkan. Alhasil, nilai akademiknya bisa memuaskan.

Mencari waktu yang tepat

Cari waktu yang pas untuk diskusi bersama si kecil seputar guru di sekolahnya. Caranya tergantung pada usia anak Anda. Biarkan putra atau putri Anda memulai pembicaraan tanpa menyadarinya.

Dr Elizabeth Berger, psikiater anak dan penulis Raising Kids with Character mengatakan, "Cara terbaik bagi orangtua untuk mengomunikasikan ide-ide mereka adalah saat si kecil telah menunjukkan ketertarikannya pada suatu subyek, sehingga masukan orangtua bisa dengan mudah diterima.”

"Seorang anak yang secara psikologis diasah untuk siap menghadapi tahun ajaran baru mungkin berkomentar seperti, ‘Wah, aku harap guru baruku suka padaku. Saran orangtua bijaksana itu kemudian cenderung menjadi kepastian serta panduan yang berguna untuk menyambut tahun ajaran baru," kata Berger.

Kebenaran universal

Kepribadian, perkembangan, dan usia spesifik anak Anda akan menentukan tindakan yang tepat untuknya. Hanya Anda tahu yang terbaik untuknya, tapi ada beberapa kebenaran universal yang dapat Anda bagi bersama si kecil untuk membantunya membuat kesan yang baik tentang sekolah.

"Orangtua harus memperkuat gagasan bahwa sekolah itu ada sehingga anak dapat belajar, dan guru membantu anak-anak belajar bahkan jika mereka tidak sempurna setiap saat," kata Berger.

"Saat memahami bahwa mungkin ada gangguan kecil (anak nakal) di sekolah, orangtua seharusnya mendorong tujuan belajar anak. Ini akan membantu anak untuk betah belajar di dalam kelas," tukasnya.

Tujuan dicapai

Terkadang, anak-anak merasa minder dengan menganggap bahwa sekolah hanya untuk anak berintelektual tinggi, dan cara mendapatkan kesan dari guru adalah dengan nilai sempurna. Sebagai orangtua, Anda dapat menghilangkan prasangka tersebut dengan motivasi dan informasi yang benar.

"Orangtua bisa memperkuat gagasan bahwa guru mencintai anak jenius matematika, tapi tidak setiap anak jenius matematika, jadi guru lebih mencintai seorang anak yang baik, membantu, serta berempati dengan guru dan murid lainnya di dalam kelas," kata Berger.

Rasa hormat

Cara terbaik untuk anak Anda membuat kesan yang baik adalah dengan menunjukkan rasa hormat kepada gurunya. Konsep ini cenderung mudah dikomunikasikan kepada anak-anak pada berbagai tingkatan usia.

"Menjadi murid yang baik butuh upaya keras dan disiplin diri, sangat berbeda dengan menjadi murid yang jenius matematika," kata Berger.

Pada saat yang sama, biarkan mereka tahu manfaatnya juga. "Dengan menjadi murid yang baik, siswa tidak hanya 'membuat kesan yang baik', tapi secara aktif membantu guru akan berbuah rasa penghargaan," tukasnya
Selengkapnya...

Trik Ajari si Kecil Keterampilan Atasi Konflik

by; Priyo Sutikno 26 Agustus jam 17:07
Perkelahian antarsaudara adalah frustasi tersendiri bagi para orangtua. Bagaimana jika—dalam situasi tertentu—Moms tidak menyelesaikan konflik mereka, tapi membiarkan mereka menyelesaikan masalah sendiri?

Ada beberapa konflik yang terlalu besar untuk diselesaikan sendiri oleh anak-anak. Tetapi untuk konflik ringan yang kerap muncul sehari-hari, membiarkan mereka mengatasinya (jika menurut perkembangan usianya, mereka mampu) bisa sangat meringankan pekerjaan Moms. Serta menjadi pelajaran berharga untuk anak-anak.

Memang, Anda ibunya, tapi Moms tidak perlu memecahkan setiap masalah mereka, bahkan sampai yang terkecil. Mereka juga perlu belajar menyelesaikan masalahnya, meski nantinya menemui perbedaan pendapat. Berikut, panduan mengajarkan keterampilan mengatasi konflik kepada anak-anak, seperti diulas Sheknows.

Konflik aman

Adakah situasi yang disebut "konflik aman"? Mungkin tergantung pada sudut pandang Moms, tapi konflik yang tidak akan meningkat menjadi pertengkaran fisik bisa Moms abaikan untuk diselesaikan sendiri oleh anak-anak. Sampaikan langsung ke mereka, misal dengan mengatakan, “Selesaikan masalah kalian. Ibu yakin kalian bisa.“ Lalu, tinggalkan mereka. Tapi di ruangan lain, Anda mencuri dengar pembicaraan mereka untuk tahu sejauh mana mereka bisa berdamai. Atau, Anda bisa mendampingi mereka sebagai penengah, jika diminta.

Bekal masa depan

Jika Moms telah mengajari anak-anak aturan dan gagasan soal menengahi konflik, pada suatu waktu Moms harus membiarkan mereka benar-benar melakukannya.

Biarkan mereka memelajari teknik mengatasi konflik dimulai dari rumah. Dengan itu, Moms telah memberi mereka kesempatan untuk meningkatkan keterampilan hidup untuk bekal masa depannya yang pasti diperlukan.

Boleh saja Moms mengatakan telah memberikan semua keterampilan menengahi konflik kepada anak-anak, tetapi jika Moms tidak pernah membiarkan mereka menggunakannya, itu seperti Moms tidak pernah mengajarkannya.
Selengkapnya...

Cerdas dengan Pola Asuh Tepat

by; Priyo Sutikno 26 Agustus jam 17:15
MENJADIKAN anak cerdas seharusnya dilakukan dengan pendekatan multifaktor, yaitu faktor biofisik dan psikososial berupa kebutuhan asah, asih, dan asuh.

Bagaimana cara memenuhi kebutuhan tersebut? Untuk menciptakan anak yang cerdas, orangtua harus terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan kecerdasan.

Dikatakan psikolog anak , Roslina Verauli MPsi, bahwa peran orangtua sangat berperan penting untuk menumbuhkan kecerdasan anak, di antaranya dengan memerhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak.

”Orangtua diharapkan mampu memahami tugas-tugas perkembangan anak untuk setiap tahap tumbuh-kembangnya,” tutur psikolog yang berpraktik di Empati Development Center ini.

Dokter spesialis Ilmu Kesehatan Anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr Rifan Fauzie Spa, mengatakan bahwa proses tumbuh-kembang anak adalah sebuah proses yang kompleks. Proses tersebut memerlukan suatu lingkungan yang mendukung untuk terjadinya sebuah proses yang optimal.

”Tumbuh-kembang seorang anak merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait, yaitu faktor genetik atau keturunan, lingkungan biofisik dan psikososial,” tuturnya saat menghadiri acara Smart Parents Conference yang diadakan Frisian Flag Indonesia beberapa waktu lalu.

Rifan menjelaskan, proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.

Walaupun faktor genetik menjadi modal dasar pertumbuhan dan perkembangan seorang anak, bukan berarti faktor ini merupakan satu-satunya faktor yang memegang peranan penting, tetapi masih ada aspek penting berupa aspek biofisik dan aspek psikososial yang terdiri dari asah, asih, dan asuh.

Asah adalah stimulasi yang diberikan. Asih adalah kasih sayang yang diberikan orangtua, sedangkan asuh adalah kecukupan sandang, pangan, papan, dan kesehatan dasar yang diperoleh oleh anak.

”Lingkungan biofisik meliputi kebutuhan asuh, sedangkan aspek psikososial mencakup kebutuhan akan asah dan asih,” jelasnya.

Kebutuhan asuh (biomedis) meliputi asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya, kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan kesehatan dini berupa imunisasi serta deteksi dan intervensi dini akan timbulnya gejala penyakit.

”Tempat tinggal yang layak huni, aman, lingkungan yang sehat dan bersih amat membantu proses tumbuh-kembang yang optimal,” ucapnya.

Untuk pemenuhan kebutuhan asah (stimulasi), meliputi upaya untuk melakukan stimulasi baik secara verbal maupun nonverbal. Proses ini merupakan cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan yang diberikan sedini dan sesuai mungkin.

”Lakukan proses ini terutama pada usia 3–5 tahun pertama (golden year) sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang mantap, arif, dengan kecerdasan, kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik,” papar dokter lulusan Universitas Indonesia ini.

Ditegaskan olehnya, bahwa hal yang terpenting dalam stimulasi terhadap bayi atau anak adalah harus dilakukan secara berkesinambungan, penuh dengan atmosfer kasih sayang, kesabaran dan suasana yang menyenangkan.

Anak akan jauh lebih cepat menangkap dan merespons stimulasi yang diberikan dalam keadaan yang menyenangkan dan membuat suasana hatinya baik. Adapun kebutuhan asih (kebutuhan emosional) meliputi upaya pemenuhan rasa aman (emotional security).

Ini bisa dilakukan dengan kontak fisik dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan dan dihargai, pengalaman baru, pujian, tanggung jawab untuk kemandirian sangatlah penting untuk diberikan. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal.

”Dalam keseharian, orangtua diharuskan untuk tidak mengutamakan hukuman dengan kemarahan, tetapi lebih banyak memberikan teladan,” sarannya.

Selain untuk menciptakan anak cerdas, pemenuhan kebutuhan asah, asih, dan asuh yang tepat juga ternyata dapat memengaruhi karakter anak. Jadi, menerapkan pendekatan dari berbagai faktor ternyata sangat penting dilakukan agar kecerdasan anak dapat tumbuh lebih baik, sehingga belum terlambat untuk penuhi kebutuhan asah, asih, dan asuh untuk anak.
Selengkapnya...

Waktu Berpuasa dan yang berkaitan tentangnya

Penulis: Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly
Fiqh, 27 Oktober 2003, 03:37:52

Pada awalnya, para sahabat Nabiyul Ummi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika berpuasa dan hadir waktu berbuka mereka makan serta menjima’i isterinya selama belum tidur. Namun jika seseorang dari mereka tidur sebelum menyantap makan malamnya (berbuka), dia tidak boleh melakukan sedikitpun perkara-perkara di atas.

Kemudian Allah dengan keluasan rahmat-Nya memberikan rukhshah (keringanan) hingga orang yang tertidur disamakan hukumnya dengan orang yang tidak tidur. Hal ini diterangkan dengan rinci dalam hadits berikut.

Dari Barra’ bin Azib Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Dahulu sahabat Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam jika salah seorang diantara mereka puasa dan tiba waktu berbuka, tetapi tertidur sebelum berbuka, tidak diperbolehkan makan malam dan siangnya hingga sore hari lagi. Sungguh Qais bin Shirmah Al-Anshari pernah berpuasa, ketika tiba waktu berbuka beliau mendatangi isterinya kemudian berkata : “Apakah engkau punya makanan ?” Isterinya menjawab : “Tidak, namun aku akan pergi mencarikan untukmu” Dia bekerja pada hari itu hingga terkantuk-kantuk dan tertidur, ketika isterinya kembali dan melihatnya isterinyapun berkata ” Khaibah”[1] untukmu” . Ketika pertengahan hari diapun terbangun, kemudian menceritakan perkara tersebut kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga turunlah ayat ini, (yang artinya) : “Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa bercampur (berjima’) dengan isteri-isterimu” [Al-Baqarah : 187]

Dan turun pula firman Allah (yang artinya) : “Dan makan minumlah sehingga terang kepadamu benang putih dari benang hitam yaitu fajar” [Al-Baqarah : 187] [Hadits Riwayat Bukhari 4/911].

Inilah rahmat Rabbani yang dicurahkan oleh Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang berkata : “Kami mendengar dan kami taat wahai Rabb kami, ampunilah dosa kami dan kepada-Mu lah kami kembali” (yakni) dengan memberikan batasan waktu puasa : dimulainya puasa dan waktu berakhirnya. (puasa) dimulai dari terbitnya fajar hingga hilangnya siang dengan datangnya malam, dengan kata lain hilangnya bundaran matahari di ufuk.

1. Benang Putih dan Benang Hitam
Ketika turun ayat tersebut sebagian sahabat Nabi Shalallalahu ‘alaihi wa sallam sengaja mengambil iqal (tali) hitam dan putih [2] kemudian mereka letakkan di bawah bantal-bantal mereka, atau mereka ikatkan di kaki mereka. Dan mereka terus makan dan minum hingga jelas dalam melihat kedua iqal tersebut (yakni dapat membedakan antara yang putih dari yang hitam-pent).

Dari Adi bin Hatim Radhiyallahu ‘anhu berkata : Ketika turun ayat (yang artinya) : “Sehingga terang kepadamu benang putih dari benang hitam yaitu fajar” [Al-Baqarah : 187]. Aku mengambil iqal hitam digabungkan dengan iqal putih, aku letakkan di bawah bantalku, kalau malam aku terus melihatnya hingga jelas bagiku, pagi harinya aku pergi menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kuceritakan padanya perbuatanku tersebut. Beliaupun bersabda “Maksud ayat tersebut adalah hitamnya malam dan putihnya siang” [3].

Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Ketika turun ayat “Makan dan minumlah hingga jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam”. Ada seorang pria jika ingin puasa, ia mengikatkan benang hitam dan putih di kakinya, dia terus makan dan minum hingga jelas dalam melihat kedua benang tersebut. Kemudian Allah menurunkan ayat : “(Karena) terbitnya fajar” , mereka akhirnya tahu yang dimaksud adalah hitam (gelapnya) malam dan terang (putihnya) siang. [Hadits Riwayat Bukhari 4/114 dan Muslim 1091]

Setelah penjelasan Qur’ani, sungguh telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabatnya batasan (untuk membedakan) serta sifat-sifat tertentu, hingga tidak ada lagi ruang untuk ragu atau tidak mengetahuinya.

Bagi Allah-lah mutiara penyair
Tidak benar sedikitpun dalam akal jikalau
siang butuh bukti.

2. Fajar ada dua
Diantara hukum yang dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan penjelasan yang rinci, bahwasanya fajar itu ada dua.
Fajar kadzib : Tidak dibolehkan ketika itu shalat shubuh dan belum diharamkan bagi yang berpuasa untuk makan dan minum.
Fajar shadiq : Yang mengharamkan makan bagi yang puasa, dan sudah boleh melaksanakan shalat shubuh.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Fajar itu ada dua : Yang pertama tidak mengharamkan makan (bagi yang puasa), tidak halal shalat ketika itu, yang kedua mengharamkan makan dan telah dibolehkan shalat ketika terbit fajar tersebut” [Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah 3/210, Al-Hakim 1/191 dan 495, Daruquthni 2/165, Baihaqi 4/261 dari jalan Sufyan dari Ibnu Juraij dari Atha dari Ibnu Abbas, Sanadnya SHAHIH. Juga ada syahid dari Jabir, diriwayatkan oleh Hakim 1/191, Baihaqi 4/215, Daruquthni 2/165, Diikhtilafkan maushil atau mursal, dan syahid dari Tsauban, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah 3/27]

Dan ketahuilah -wahai saudara muslim- bahwa :

1. Fajar Kadzib adalah warna putih yang memancar panjang yang menjulang seperti ekor binatang gembalaan.
2. Fajar Shadiq adalah warna yang memerah yang bersinar dan tampak di atas puncak bukit dan gunung-gunung, dan tersebar di jalanan dan di jalan raya serta di atap-atap rumah. Fajar inilah yang berkaitan dengan hukum-hukum puasa dan shalat.

Dari Samurah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
(yang artinya) : “Janganlah kalian tertipu oleh adzannya Bilal dan jangan pula tertipu oleh warna putih yang memancar ke atas sampai melintang” [Hadits Riwayat Muslim 1094]

Dari Thalq bin Ali, (bahwasanya) Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
(yang artinya) : “Makan dan minumlah, jangan kalian tertipu oleh fajar yang memancar ke atas. Makan dan minumlah sampai warna merang membentang” [Hadits Riwayat Tirmidzi 3/76, Abu Daud 2/304, Ahmad 4/66, Ibnu Khuzaimah 3/211 dari jalan Abdullah bin Nu'man dari Qais bin Thalaq dari bapaknya, sanadnya Shahih. Abdullah bin Nu'man dianggap tsiqah oleh Ibnu Ma'in, Ibnu Hibban dan Al-Ajali. Ibnu Khuzaimah tidak tahu keadilannya. Ibnu Hajar berkata Maqbul!!].

Ketahuilah -mudah-mudahan engkau diberi taufiq untuk mentaati Rabbmu- bahwasanya sifat-sifat fajar shadiq adalah yang bercocokan dengan ayat yang mulia.
(yang artinya) : “Hingga jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu fajar”
Karena cahaya fajar jika membentang di ufuk atas lembah dan gunung-ghunung akan tampak seperti benang putih, dan akan tampak di atasnya benang hitam yakni sisa-sisa kegelapan malam yang pergi menghilang.

Jika telah jelas hal tersebut padamu berhentilah dari makan, minum dan berjima’. Kalau di tanganmu ada gelas berisi air atau minuman, minumlah dengan tenang, karena itu merupakan rukhshah (keringanan) yang besar dari Dzat Yang Paling Pengasih kepada hamba-hamba-Nya yang puasa. Minumlah walaupun engkau telah mendengar adzan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Jika salah seorang dari kalian mendengar adzan padahal gelas ada di tangannya, janganlah ia letakkan hingga memenuhi hajatnya” [Hadits Riwayat Abu Daud 235, Ibnu Jarir 3115. Al-Hakim 1/426, Al-Baihaqi 2/218, Ahmad 3/423 dari jalan Hamad dari Muhammad bin Amir dari Abi Salamah dari Abu Hurairah, sanadnya HASAN. Ada jalan lain diriwayatkan oleh Ahmad 2/510, Hakim 1/203,205 dari jalan Hammad dari Amr bin Abi Amaran dari Abu Hurairah, sanadnya shahih].

Yang dimaksud adzan dalam hadits di atas adalah adzan subuh yang kedua karena telah terbitnya Fajar Shadiq dengan dalil tambahan riwayat, yang diriwayatkan oleh Ahmad 2/510, Ibnu Jarir At-Thabari 2/102 dan selain keduanya setelah hadits di atas.
(yang artinya) : “Dahulu seorang muadzin melakukan adzan ketika terbit fajar” [Riwayat tambahan ini membatalkan ta'liq Syaikh Habiburrahman Al-Adhami Al-Hanafi terhadap Mushannaf Abdur Razaq 4/173 ketika berkata : "Ini dimungkinkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya muadzin adzan sebelum terbit fajar!!" Walhamdulillahi wahdah].

Yang mendukung makna seperti ini adalah riwayat Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu.
“Telah dikumandangkan iqamah shalat, ketika itu di tangan Umar masih ada gelas, dia berkata : ‘Boleh aku meminumnya ya Rasulullah ?’ Rasulullah bersabda : “Ya’ minumlah” [Hadits Riwayat Ibnu Jarir 2/102 dari dua jalan dari Abu Umamah]

Jelaslah bahwa menghentikan makan sebelum terbit Fajar Shadiq dengan dalih hati-hati adalah perbuatan bid’ah yang diada-adakan.

Al-Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah berkata dalam Al-Fath 4/199 : “Termasuk perbuatan bid’ah yang mungkar adalah yang diada-adakan pada zaman ini, yaitu mengumandangkan adzan kedua sepertiga jam sebelum waktunya di bulan Ramadhan, serta memadamkan lampu-lampu yang dijadikan sebagai tanda telah haramnya makan dan minum bagi orang yang mau puasa, mereka mengaku perbuatan ini dalam rangka ikhtiyath (hati-hati) dalam ibadah, tidak ada yang mengetahuinya kecuali beberapa gelintir manusia saja, hal ini telah menyeret mereka hingga melakukan adzan ketika telah terbenam matahari beberapa derajat untuk meyakinkan telah masuknya waktu -itu sangkaan mereka- mereka mengakhirkan berbuka dan menyegerakan sahur hingga menyelisihi sunnah. Oleh karena itu sedikit pada mereka kebaikan dan banyak tersebar kejahatan pada mereka. Allahul musta’an”.

Kami katakan : Bid’ah ini, yakni menghentikan makan (imsak) sebelum fajar dan mengakhirkan waktu berbuka, tetap ada dan terus berlangsung di zaman ini. Kepada Allah-lah kita mengadu.

3. Menyempurnakan puasa hingga malam
Jika telah datang malam dari arah timur, menghilangkan siang dari arah barat dan matahari telah terbenam bebukalah orang yang puasa.

Dari Umar Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata Rasullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Jika malam datang dari sini, siang menghilang dari sini dan terbenam matahari, telah berbukalah orang yang puasa” [Hadits Riwayat Bukhari 4/171, Muslim 1100. Perkataannya : "Telah berbuka orang yang puasa" yakni dari sisi hukum bukan kenyataan karena telah masuk puasa].

Hal ini terwujud setelah terbenamnya matahari, walaupun sinarnya masih ada. Termasuk petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika beliau puasa menyuruh seseorang untuk naik ke satu ketinggian, jika orang itu berkata : “Matahari telah terbenam”, beliaupun berbuka [Hadits Riwayat Al-Hakim 1/434, Ibnu Khuzaimah 2061, di SHAHIH kan oleh Al-Hakim menurut syarat Bukhari-Muslim. Perkataan Aufa : Yakni naik atau melihat.]

Sebagian orang menyangka malam itu tidak terwujud langsung setelah terbenamnya matahari, tapi masuknya malam setelah kegelapan menyebar di timur dan di barat. Sangkaan seperti ini pernah terjadi pada sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian mereka diberi pemahaman bahwa cukup dengan adanya awal gelap dari timur setelah hilangnya bundaran matahari.

Dari Abdullah bin Abi Aufa Radhiyallahu ‘anhu : “Kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu safar (perjalanan), ketika itu kami sedang berpuasa (di bulan Ramadhan). Ketika terbenam matahari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada sebagian kaum : “Wahai Fulan (dalam riwayat Abu Daud : Wahai Bilal) berdirilah, ambilkan kami air”. Orang itu berkata, “Wahai Rasulullah, kalau engkau tunggu hingga sore”, dalam riwayat lain : matahari). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Turun, ambilkan air”. Bilal pun turun, kemudian Nabi minum. Beliau bersabda, “Kalau kalian melihatnya niscaya akan kalian lihat dari atas onta, yakni matahari”. Kemudian beliau melemparkan (dalam riwayat lain : berisyarat dengan tangannya) (Dalam riwayat Bukhari- Muslim : berisyarat dengan telunjuknya ke arah kiblat) kemudian berkata : “Jika kalian melihat malam telah datang dari sini maka telah berbuka orang yang puasa”. [Hadits Riwayat Bukhari 4/199, Muslim 1101, Ahmad 4/381, Abu Daud 2352. Tambahan pertama dalam riwayat Muslim 1101. Tambahan kedua dalam riwayat Abdur Razaq 4/226. Perkataan beliau : "Ambilkan segelas air" yakni : siapkan untuk kami minuman dan makanan. Ashal Jadh : (mengaduk) menggerakkan tepung atau susu dengan air dengan menggunakan tongkat (kayu)]

Telah ada riwayat yang menegaskan bahwa para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengikuti perkataannya, dan perbuatan mereka sesuai dengan perkataan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Said Al-Khudri berbuka ketika tenggelam (hilangnya) bundaran matahari. [Diriwayatkan oleh Bukhari dengan mu'allaq 4/196 dan dimaushulkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf 3/12 dan Siad bin Manshur sebagaimana dalam Al-Fath 4/196, Umdatul Qari 9/130, lihat Taghliqut Ta'liq 3/195]

Peringatan :
Hukum-hukum puasa yang diterangkan tadi berkaitan dengan pandangan mata manusia, tidak boleh bertakalluf atau berlebihan dengan mengintai hilal dan mengawasi dengan alat-alat perbintangan yang baru atau berpegangan dengan penanggalan ahli nujum yang menyelewengkan kaum muslimin dari sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga menjadi sebab sedikitnya kebaikan pada mereka [Barangsiapa yang ingin tambahan penjelasan dan rincian yang baik akan dia temukan dalam kitab : Majmu' Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah 25/126-202, Al-Majmu' Syarhul Muhadzab 6/279 karya Imam Nawawi, Talkhisul Kabir 2/187-188 karya Ibnu Hajar] Wallahu a’alam.

Peringatan Kedua :
Di sebagian negeri Islam para muadzin menggunakan jadwal-jadwal waktu shalat yang telah berlangsung lebih dari 50 tahun !! Hingga mereka mengakhirkan berbuka puasa dan menyegerakan sahur, akhirnya mereka menentang petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Di negeri-negeri seperti ini ada sekelompok orang yang bersemangat dalam mengamalkan sunnah dengan berbuka berpedoman pada matahari dan sahur berpedoman fajar. Jika terbenam matahari mereka berbuka, jika terbit fajar shadiq -sebagaimana telah dijelaskan- mereka menghentikan makan dan minum. Inilah perbuatan syar’i yang shahih, tidak diragukan lagi. Barangsiapa yang menyangka mereka menyelisihi sunnah, ia telah berprasangka dengan sangkaan yang salah. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Jelaslah, ibadah puasa berkaitan dengan matahari dan fajar, jika ada orang yang menyelisihi kaidah ini, mereka telah salah, bukan orang yang berpegang dengan ushul dan mengamalkannya. Adzan adalah pemberitahuan masuknya waktu, (dan) tetap mengamalkan ushul yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah wajib. Camkanlah ini dan pahamilah.!

——————————————————————————–

Footnote :
1. Dari Al-Khaibah yaitu yang diharamkan, dikatakan khoba yakhibu jika tidak mendapat permintaannya mencapai tujuannya.
2. Iqal yaitu tali yang dipakai untuk mengikat unta, Mashabih 2/422
3. Hadits Riwayat Bukhari 4/113 dan Muslim 1090, dhahir ayat ini bahwa Adi dulunya hadirs ketika turun ayat ini, berarti telah Islam, tetapi tidak demikian, karena diwajibkannya puasa tahun kedua dari hijrah, Adi masuk Islam tahun sembilan atau kesepuluh, adapun tafsir Adi ketika turun : yakni ketika aku masuk Islam dan dibacakan surat ini kepadaku, inilah yang rajih sebagaimana riwayat Ahmad 4/377 : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari shalat dan puasa, beliau berkata : “Shalatlah begini dan begini dan puasalah, jika terbenam matahari makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dan benang hitam, puasalah tiga puluh hari, kecuali kalau engkau melihat hilal sebelum itu, aku mengambil dua benang dari rambut hitam dan putih….hadits” Al-Fathul 4/132-133 dengan perubahan.

(Judul Asli : Shifat shaum an Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H. Edisi Indonesia Sifat Puasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh terbitan Pustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H)

Silahkan menyalin & memperbanyak artikel ini dengan mencantumkan url sumbernya.
Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=306
Selengkapnya...

Niat dalam berpuasa wajib di bulan Ramadhan

Penulis: Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly
Fiqh, 27 Oktober 2003, 03:12:26

1. Wajibnya Niat Puasa Wajib Sebelum Terbit Fajar
Jika telah jelas masuknya bulan Ramadhan dengan penglihatan mata atau persaksian atau dengan menyempurnakan bilangan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari, maka wajib atas setiap muslim yang mukallaf untuk niat puasa di malam harinya, hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya) : “Barangsiapa yang tidak niat untuk melakukan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya” [Hadits Riwayat Abu Dawud 2454, Ibnu Majah 1933, Al-Baihaqi 4/202 dari jalan Ibnu Wahb dari Ibnu Lahi'ah dari Yahya bin Ayub dari Abdullah bin Abu Bakar bin Hazm dari Ibnu Syihab, dari Salim bin Abdillah, dari bapaknya, dari Hafshah. Dalam satu lafadz pada riwayat Ath-Thahawi dalam Syarah Ma'anil Atsar 1/54 : "Niat di malam hari" dari jalan dirinya sendiri. Dan dikeluarkan An-Nasa'i 4/196, Tirmidzi 730 dari jalan lain dari Yahya, dan sanadnya shahih]

Dan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya) : “Barangsiapa tidak niat untuk melakukan puasa pada malam harinya, maka tidak ada puasa baginya” [Hadits Riwayat An-Nasa'i 4/196, Al-Baihaqi 4/202, Ibnu Hazm 6/162 dari jalan Abdurrazaq dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Syihab, sanadnya shahih kalau tidak ada 'an-anah Ibnu Juraij, akan tetapi shahih dengan riwayat sebelumnya].

Niat itu tempatnya di dalam hati, dan melafazdkannya adalah bid’ah yang sesat, walaupun manusia menganggapnya sebagai satu perbuatan baik. Kewajiban niat semenjak malam harinya ini hanya khusus untuk puasa wajib saja, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah datang ke Aisyah pada selain bulan Ramadhan, kemudian beliau bersabda (yang artinya) : “Apakah engkau punya santapan siang ? Maka jika tidak ada aku akan berpuasa” [Hadits Riwayat Muslim 1154].

Hal ini juga dilakukan oleh para sahabat, (seperti) Abu Darda’, Abu Thalhah, Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas, Hudzaifah ibnul Yaman Radhiyallahu ‘anhum dibawah benderanya Sayyidnya bani Adam [Lihatlah dan takhrijnya dalam Taghliqul Ta'liq 3/144-147]

Ini berlaku (hanya) pada puasa sunnah saja, dan hal ini menunjukkan wajibnya niat di malam harinya sebelum terbit fajar pada puasa wajib. Wallahu Ta’ala a’lam

2. Kemampuan Adalah Dasar Pembebanan Syari’at
Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan tetapi dia tidak tahu sehingga diapun makan dan minum, kemudian baru tahu, maka dia harus menahan diri (makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya, -ed) serta menyempurnakan puasanya tersebut (tidak perlu di qadha’). Barangsiapa yang belum makan dan minum (tetapi tidak tahu sudah masuk bulan Ramadhan), maka tidak disyaratkan baginya niat pada malam hari, karena hal itu tidak mampu dilakukannya (karena dia tidak tahu telah masuk Ramadhan-ed) dan termasuk dari ushul syari’at yang telah ditetapkan : “Kemampuan adalah dasar pembebanan syari’at.

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, (dia berkata) (yang artinya) : “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memerintahkan puasa Asyura, maka ketika diwajibkan puasa Ramadhan, maka bagi yang mau puasa Asyura diperbolehkan, dan yang mau berbuka dipersilahkan” [Hadits Riwayat Bukhari 4/212 dan Muslim 1135]

Dan dari Salamah bin Al-Akwa’ Radhiyallahu, ia berkata (yang artinya) : “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh seorang dari bani Aslam untuk mengumumkan kepada manusia, bahwasanya barangsiapa yang sudah makan hendaklah puasa sampai maghrib, dan barangsiapa yang belum makan teruskanlah berpuasa karena hari ini adalah hari Asyura” [Hadits Riwayat Bukhari 4/216, Muslim 1135].

Puasa hari Asyura dulunya adalah wajib, kemudian dimansukh (dihapus kewajiban tersebut), mereka telah diperintahkan untuk tidak makan dari mulai siang dan itu cukup bagi mereka. Puasa Ramadhan adalah puasa wajib, maka hukumnya sama dengan puasa Asyura ketika masih wajib, tidak berubah (berbeda) sedikitpun.

3. Perbedaan Pendapat Sebagian Ulama
Ketahuilah saudara seiman, bahwa seluruh dalil menerangkan bahwa puasa Asyura ini wajib karena adanya perintah untuk puasa di hari tersebut sebagaimana pada hadits Aisyah, kemudian kewajiban ditekankan lagi karena diserukan secara umum, ditambah lagi dengan perintah orang yang makan untuk menahan diri (tidak makan lagi) sebagaiamana dalam hadits Salamah bin Akwa’ tadi, serta hadits Muhamamad bin Shaifi Al-Anshary : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menemui kami pada hari Asyura kemudian beliau bersabda : “Apakah kalian puasa pada hari ini ?” sebagian mereka menjawab : “Ya” dan sebagian yang lainnya menjawab : “Tidak” (Kemduian) beliau bersabda : “Sempurnakanlah puasa hari pada sisa hari ini”. Dan beliau menyuruh mereka untuk memberitahu penduduk Arrud (di) kota Madinah -untuk menyempurnakan sisa hari mereka” [Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah 3/389, Ahmad 4/388, An-Nasa'i 4/192, Ibnu Majah 1/552, At-Thabrani dalam Al-Kabir 18/238 dari jalan As-Sya'bi darinya, dengan sanad yang Shahih]

Yang memutuskan perselisihan ini adalah perkataan Ibnu Mas’ud [Hadits Riwayat Muslim 1127] : “Ketika diwajibkan puasa Ramadhan ditinggalkanlah Asyura”.

Dan ucapan Aisyah [Hadits Riwayat Muslim 11225] : “Ketika turun kewajiban puasa Ramadhan, maka Ramadhanlah yang wajib dan ditinggalkanlah Asyura (berartti puasa Asyura tidak wajib lagi hukumnya -pent)

Walaupun demikian sunnahnya puasa Asyura tidak dihilangkan, sebagaimana yang dinukil Al-Hafidzh dalam Fathul Bari 4/264 dari Ibnu Abdil Barr. Maka jelas lah bahwa sunnahnya puasa Asyura masih ada, sedang yang dihapus hanya kewajibannya. Wallahu a’lam.

Sebagian (ahlul ilmi) yang lainnya menyatakan : Jika puasa wajib telah mansukh (dihapus), maka dihapus juga hukum-hukum yang menyertainya. Yang benar (bahwa) hadits-hadits tentang Asyura menunjukkan beberapa perkara (yaitu) :
1. Wajibnya puasa Asyura
2. Barangsiapa yang tidak niat di malam hari ketika puasa wajib sebelum terbitnya fajar karena tidak tahu, maka tidaklah rusak puasanya, dan
3. Barangsiapa makan dan minum kemudian tahu di sisa hari tersebut, maka tidak wajib mengqadha’

Yang mansukh adalah perkara yang pertama, hingga Asyura hanyalah sunnah sebagaimana yang telah dijelaskan. Dimansukhkannya hukum tersebut bukan berarti menghapus hukum-hukum lainnya. Walalhu a’lam.

Mereka berdalil dengan hadits Abu Dawud 2447 dan Ahmad 5/409 dari jalan Qatadah dari Abdurrahman bin Salamah dari pamannya, ia berkata : “Bahwa bani Aslam pernah mendatangi Nabi, kemudian beliau bersabda : “Kalian puasa hari ini?” Mereka menjawab, “Tidak” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sempurnakanlah sisa hari ini kemudian qadha’lah kalian”.

Hadits ini lemah karena ada dua illat (cacat) yaitu :
1. Majhulnya (tidak dikenalnya) Abdurrahman bin Salamah.Adz-Dzahabi berkata tentangnya di dalam Al-Mizan 2/567 : “(Dia) tidak dikenal” Al-Hafidz berkata dalam At-Tahdzib 6/239 : “Keduanya majhul”. Dibawakan oleh Ibnu Abi Hatim di dalam Al-Jarhu wa Ta’dil 5/288, tidak disebutkan padanya Jarh atau Ta’dil.
2. Ada ‘an-anah Qatadah, padahal dia seorang mudallis.

Judul Asli : Shifat shaum an Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H. Edisi Indonesia Sifat Puasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh terbitan Pustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H.

Silahkan menyalin & memperbanyak artikel ini dengan mencantumkan url sumbernya.
Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=305
Selengkapnya...

Mengawali dan mengakhiri Bulan Ramadhan

Penulis: Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hami
Fiqh, 17 Oktober 2004, 05:14:36

Menjelang Bulan Ramadhan

1. Menghitung hari bulan Sya’ban
Ummat Islam seyogyanya menghitung bulan Sya’ban sebagai persiapan memasuki Ramadhan. Karena satu bulan itu terkadang dua puluh sembilan hari dan terkadang tiga puluh hari, maka berpuasa (itu dimulai) ketika melihat hilal bulan Ramadhan.
Jika terhalang awan, hendaknya menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari. Karena Allah menciptakan langit-langit, bumi dan menjadikan bulan sabit tempat-tempat, agar manusia mengetahui jumlah tahun dan hisab. Satu bulan tidak akan lebih dari tiga puluh hari.

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda (yang artinya) : “Puasalah kalian karena melihat hilal (bulan baru, red) dan berbukalah karena melihat hilal. Jika kalian terhalangi awan, sempurnakanlah bulan Sya’ban tiga puluh hari.” (HR Bukhari (4/106) dan Muslim (1081).

Dari Abdullah bin Umar Radiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Janganlah kalian puasa hingga melihat hilal. Jika kalian terhalangi awan, hitunglah bulan Sya’ban.” (HR Al Bukhari (4/102) dan Muslim (1080))

Dari Adi bin Hatim Radiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Jika datang bulan Ramadhan puasalah tiga puluh hari kecuali kalian melihat hilal sebelum hari ketiga puluh.” (HR At Thahawi dalam Musykilul Atsar (no 501), Ahmad (4;/377), At Thabrani dalam al Kabir (17/171). Dalam sanadnya ada Musalid bin Said, beliau dhaif sebagaimana dikatakan oleh Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid (3/146), akan tetapi hadits ini mempunyai banyak syawahid, lihat Al Irwaul Ghalil (901) karya syaikhuna Al Albany hafidhohullah).

2. Barangsiapa yang berpuasa pada hari syak [yaitu hari yang diragukan , apakah telah memasuki bulan Ramadhan atau belum, ed]

Oleh karena itu, seyogyanya seorang muslim tidak mendahului bulan puasa dengan melakukan puasa satu atau dua hari sebelumnya dengan alasan hati-hati, kecuali kalau bertepatan dengan puasa sunnah yang biasa ia lakukan. Dari Abu Hurairah Radiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda : “Jangan kalian mendahului Ramadhan dengan melakukan puasa satu atau dua hari sebelumnya kecuali seseorang yang telah rutin berpuasa, maka berpuasalah.” (HR Muslim (573 – mukhtashar dengan muallaqnya).

Ketahuilah wahai saudaraku se-Islam, barangsiapa berpuasa pada hari yang diragukan, (berarti ia) telah durhaka kepada Abul Qashim Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Shillah bin Zufar meriwayatkan dari Ammar : “Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang diragukan berarti telah durhaka kepada Abul Qasim.” (Yaitu, hari yang masih diragukan, apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau belum, ed). (HR Bukhari (4/119), dimaushulkan oleh Abu Daud (3334), Tirmidzi (686), Ibnu Majah (3334), An Nasa’I (2199) dari jalan Amr bin Qais al Mala’l dari Abu Ishaq dari Shilah bin Zufar, dari Ammar. Dalam sanadnya ada Abu Ishaq, yakni as Sabi’I mudallis dan dia telah ‘an’anah dalam hadits ini, dia juga tercampur hafalannya, akan tetapi hadits ini mempunyai banyak jalan dan mempunyai syawahid (pendukung) dibawakan oleh al Hadits Ibnu Hajar al Atsqalani dalam Ta’liqu Ta’liq (3/141-142) sehingga beliau menghasankan hadits ini.

3. Jika seorang muslim telah melihat hilal hendaknya kaum muslimin berpuasa atau berbuka

Melihat hilal teranggap kalau ada dua orang saksi yang adil, berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam : “Berpuasalah kalian karena melihat hilal, berbukalah kalian karena melihatnya, berhajilah kalian karena melihat hilal, jika kalian tertutup awan, maka sempurnakanlah (bilangan bulan Sya’ban menjadi) tiga puluh hari, jika ada dua saksi berpuasalah kalian dan berbukalah.” (HR An Nasa’I (4/133), Ahmad (4/321), Ad Daruquthni (2/167) dari jalan Husain bin Al Harits al Jadali dari Abdurrahman bin Zaid bin Al Khattab dari para shahabat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan sanadnya hasan. Lafadz di atas adalah para riwayat An Nasa’I, Ahmad menambahkan : “Dua orang muslim.”

Tidak diragukan lagi, bahwa diterimanya persaksian dua orang dalam satu kejadian tidak menunjukkan persaksian seorang diri itu ditolak, oleh karena itu persaksian seorang saksi dalam melihat hilal tetap teranggap (sebagai landasan untuk memulai puasa)., dalam satu riwayat yang shahih dari Ibnu Umar Radiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Manusia mencari-cari hilal, maka aku kabarkan kepada Nabi bahwa aku melihatnya, maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam pun menyuruh manusia berpuasa.” (HR Abu Daud (2342), Ad Darimi (2/4), Ibnu Hibban (871), Al Hakim (1/423), Al Baihaqi (4/212), dari dua jalan, yakni dari jalan Ibnu Wahb dari Yahhya bin Abdullah bin Salim dari Abu Bakar bin Nafi’ dari bapaknya dari Ibnu Umar, sanadnya hasan, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam At Talkhisul Habir (2/187).

(Dikutip dari Sifat Puasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh terbitan Pustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H. Judul Asli : Shifat shaum an Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, Bab “Menjelang Bulan Ramadhan”, penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H. Edisi Indonesia )

Silahkan menyalin & memperbanyak artikel ini dengan mencantumkan url sumbernya.
Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=755
Selengkapnya...

Hukum-hukum Dalam Puasa Ramadhan

Penulis: Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hami
Fiqh, 27 Oktober 2003, 02:54:42

Ketahuilah wahai hamba ALLAH – mudah-mudahan ALLAH mengajarimu dan mengajariku – bahwasanya ada pahala yang amat besar, kebaikan yang merata, yang tidak bisa menghitungnya kecuali ALLAH, tidak akan didapat kecuali oleh orang yang menunaikan puasa Ramadhan sesuai dengan tuntunan dan sunnah penutup para Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassalam, yakni dalam masalah hukum-hukum yang berkaitan dengan kewajiban yang besar di bulan yang diberkahi ini.

Sekarang kami akan mulai menerangkan hukum-hukum tersebut tanpa taklid kepada seorangpun mengambil dari Al Quranul Adzim, hadits-hadist yang shahih dan hasan dari Sunnah yang suci dan pemahaman salafus shalih, imam yang empat dan orang sebelum mereka dari kalangan shahabat dan tabi’in. Cukuplah ini bagimu sebagai dalil.

Kami juga telah memilih pendapat-pendapat madzhab fiqih yang paling cocok dengan dalil serta ijtihad mereka yang paling adil.

(Dilanjutkan dalam Bab-Bab lainnya, red).

Judul Asli : Shifat shaum an Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H. Edisi Indonesia Sifat Puasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh terbitan Pustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H.

Silahkan menyalin & memperbanyak artikel ini dengan mencantumkan url sumbernya.
Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=304
Selengkapnya...

Ancaman bagi yang membatalkan Puasa Ramadhan

Penulis: Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly
Fiqh, 27 Oktober 2003, 02:48:39

Dari Abu Umamah Al-Bahili Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “ Ketika aku tidur, datanglah dua orang pria kemudian memegang dhabaya[1], membawaku ke satu gunung yang kasar (tidak rata), keduanya berkata, “Naik”. Aku katakan, “Aku tidak mampu”. Keduanya berkata, ‘Kami akan memudahkanmu’. Akupun naik hingga sampai ke puncak gunung, ketika itulah aku mendengar suara yang keras. Akupun bertanya, ‘Suara apakah ini?’. Mereka berkata, ‘Ini adalah teriakan penghuni neraka’. Kemudian keduanya membawaku, ketika itu aku melihat orang-orang yang digantung dengan kaki di atas, mulut mereka rusak/robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya, ‘Siapa mereka? ’ Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum halal puasa mereka.[2] .” [Riwayat An-Nasa'i dalam Al-Kubra sebagaimana dalam Tuhfatul Asyraf 4/166 dan Ibnu Hibban (no.1800-zawaidnya) dan Al-Hakim 1/430 dari jalan Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Salim bin 'Amir dari Abu Umamah. Sanadnya shahih].

Adapun hadits yang diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “ Barangsiapa berbuka satu hari saja pada bulan Ramadhan dengan sengaja, tidak akan bisa diganti walau dengan puasa sepanjang zaman kalau dia lakukan”
Hadits ini lemah, tidak shahih. Pembahasan hadits ini secara rinci akan di bahas di akhir kitab ini.

Footnote:
[1]. Yakni : dua lenganku
[2]. Sebelum tiba waktu berbuka puasa

(Judul Asli : Shifat shaum an Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H. Edisi Indonesia Sifat Puasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh terbitan Pustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H.)

Silahkan menyalin & memperbanyak artikel ini dengan mencantumkan url sumbernya.
Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=303
Selengkapnya...

Targhib (Penyemangat) Bagi yang Puasa Ramadhan

Penulis: Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly
Fiqh, 27 Oktober 2003, 02:42:00

1. Pengampunan Dosa
Allah dan Rasul-Nya memberikan targhib (spirit) untuk melakukan puasa Ramadhan dengan menjelaskan keutamaan serta tingginya kedudukan puasa, dan kalau seandainya orang yang puasa mempunyai dosa seperti buih di lautan niscaya akan diampuni dengan sebab ibadah yang baik dan diberkahi ini.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, (bahwasanya) beliau bersabda (yang artinya) : “ Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab (mengharap wajah ALLAH) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” [Hadits Riwayat Bukhari 4/99, Muslim 759, makna "Penuh iman dan Ihtisab' yakni membenarkan wajibnya puasa, mengharap pahalanya, hatinya senang dalam mengamalkan, tidak membencinya, tidak merasa berat dalam mengamalkannya]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu juga, -Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda (yang artinya) : “ Shalat yang lima waktu, Jum’at ke Jum’at. Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa yang terjadi di antara senggang waktu tersebut jika menjauhi dosa besar” [Hadits Riwayat Muslim 233].

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu juga, (bahwasanya) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah naik mimbar kemudian berkata : Amin, Amin, Amin” Ditanyakan kepadanya : “Ya Rasulullah, engkau naik mimbar kemudian mengucapkan Amin, Amin, Amin?” Beliau bersabda (yang artinya) : “ Sesungguhnya Jibril ‘Alaihis salam datang kepadaku, dia berkata : “Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan tapi tidak diampuni dosanya maka akan masuk neraka dan akan Allah jauhkan dia, katakan “Amin”, maka akupun mengucapkan Amin….” [Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah 3/192 dan Ahmad 2/246 dan 254 dan Al-Baihaqi 4/204 dari jalan Abu Hurairah. Hadits ini shahih, asalnya terdapat dalam Shahih Muslim 4/1978. Dalam bab ini banyak hadits dari beberapa orang sahabat, lihatlah dalam Fadhailu Syahri Ramadhan hal.25-34 karya Ibnu Syahin].

2. Dikabulkannya Do’a dan Pembebasan Api Neraka
Rasullullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “ Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam dalam bulan Ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo’a akan dikabulkan do’anya” [Hadits Riwayat Bazzar 3142, Ahmad 2/254 dari jalan A'mas, dari Abu Shalih dari Jabir, diriwayatkan oleh Ibnu Majah 1643 darinya secara ringkas dari jalan yang lain, haditsnya shahih. Do'a yang dikabulkan itu ketika berbuka, sebagaimana akan datang penjelasannya, lihat Misbahuh Azzujajah no. 60 karya Al-Bushri]

3. Orang yang Puasa Termasuk Shidiqin dan Syuhada
Dari ‘Amr bin Murrah Al-Juhani[1] Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Datang seorang pria kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata : “Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah, engkau adalah Rasulullah, aku shalat lima waktu, aku tunaikan zakat, aku lakukan puasa Ramadhan dan shalat tarawih di malam harinya, termasuk orang yang manakah aku ?” Beliau menjawab (yang artinya) : “ Termasuk dari shidiqin dan syuhada” [Hadits Riwayat Ibnu Hibban (no.11 zawaidnya) sanadnya Shahih]

Footnote :
[1]. Lihat Al-Ansab 3/394 karya As-Sam’ani, Al-Lubab 1/317 karya Ibnul Atsir

Judul Asli : Shifat shaum an Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H. Edisi Indonesia Sifat Puasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh terbitan Pustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H.

Silahkan menyalin & memperbanyak artikel ini dengan mencantumkan url sumbernya.
Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=302
Selengkapnya...

Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan

Penulis: Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hami
Fiqh, 25 Oktober 2003, 02:05:39

Banyak sekali ayat yang tegas dan muhkam (qath’i) dalam Kitabullah yang mulia, memberikan anjuran untuk puasa sebagai sarana untuk taqarrub kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan juga menjelaskan keutamaan-keutamaannya, seperti firman ALLAH (yang artinya) : “Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, kaum pria yang patuh dan kaum wanita yang patuh, dan kaum pria serta wanita yang benar (imannya) dan kaum pria serta kaum wanita yang sabar (ketaatannya), dan kaum pria serta wanita yang khusyu’, dan kaum pria serta wanita yang bersedekah, dan kaum pria serta wanita yan berpuasa, dan kaum pria dan wanita yang menjaga kehormatannya (syahwat birahinya), dan kaum pria serta wanita yang banyak mengingat Allah, Allah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar” [A-Ahzab : 35]

Dan firman ALLAH (yang artinya) :
“Dan kalau kalian puasa, itu lebih baik bagi kalian kalau kalian mengetahuinya” [Al-Baqarah : 184].

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam hadits yang shahih bahwa puasa adalah benteng dari syahwat, perisai dari neraka. Allah Tabaraka wa Ta’ala telah mengkhususkan satu pintu surga untuk orang yang puasa. Puasa bisa memutuskan jiwa dari syahwatnya, menahannya dari kebiasaan-kebiasaan yang jelek, hingga jadilah jiwa yang tenang. Inilah pahala yang besar, keutamaan yang agung ; dijelaskan secara rinci dalam hadits-hadits shahih berikut ini, dijelaskan dengan penjelasan yang sempurna.

1. Puasa Adalah Perisai [Pelindung]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh orang yang sudah kuat syahwatnya dan belum mampu untuk menikah agar berpuasa, menjadikannya sebagai wijaa’[memutuskan] bagi syahwat ini, karena puasa menahan kuatnya anggota badan hingga bisa terkontrol, menenangkan seluruh anggota badan, serta seluruh kekuatan (yang jelek) ditahan hingga bisa taat dan dibelenggu dengan belenggu puasa. Telah jelas bahwa puasa memiliki pengaruh yang menakjubkan dalam menjaga anggota badan yang dhahir dan kekuatan bathin.

Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba’ah [mampu dgn berbagai macam persiapannya] hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa’ (pemutus syahwat) baginya” [Hadits Riwayat Bukhari 4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas'ud]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa surga diliputi dengan perkara-perkara yang tidak disenangi, dan neraka diliputi dengan syahwat. Jika telah jelas demikian -wahai muslim- sesungguhnya puasa itu menghancurkan syahwat, mematahkan tajamnya syahwat yang bisa mendekatkan seorang hamba ke neraka, puasa menghalangi orang yang puasa dari neraka. Oleh karena itu banyak hadits yang menegaskan bahwa puasa adalah benteng dari neraka, dan perisai yang menghalangi seseorang dari neraka.

Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya) : “Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim” [Hadits Riwayat Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa'id Al-Khudry, ini adalah lafadz Muslim. Sabda Rasulullah : "70 musim" yakni : perjalanan 70 tahun, demikian dikatakan dalam Fathul Bari 6/48].

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka” [Hadits Riwayat Ahmad 3/241, 3/296 dari Jabir, Ahmad 4/22 dan Utsman bin Abil 'Ash. Ini adalah hadits yang shahih].

Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah maka di antara dia dan neraka ada parit yang luasnya seperti antara langit dengan bumi” [Dikeluarkan oleh Tirmidzi no. 1624 dari hadits Abi Umamah, dan di dalam sanadnya ada kelemahan. Al-Walid bin Jamil, dia jujur tetapi sering salah, akan tetapi di dapat diterima. Dan dikeluarkan pula oleh At-Thabrani di dalam Al-Kabir 8/260,274, 280 dari dua jalan dari Al-Qasim dari Abi Umamah. Dan pada bab dari Abi Darda', dikeluarkan oleh Ath-Thabrani di dalam Ash-Shagir 1/273 di dalamnya terdapat kelemahan. Sehingga hadits ini SHAHIH].

Sebagian ahlul ilmi telah memahami bahwa hadits-hadits tersebut merupakan penjelasan tentang keutamaan puasa ketika jihad dan berperang di jalan Allah. Namun dhahir hadits ini mencakup semua puasa jika dilakukan dengan ikhlas karena mengharapkan wajah Allah Ta’ala, sesuai dengan apa yang dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalm termasuk puasa di jalan Allah (seperti yang disebutkan dalam hadits ini).

2. Puasa Bisa Memasukkan Hamba ke Surga
Engkau telah tahu wahai hamba yang taat -mudah-mudahan Allah memberimu taufik untuk mentaati-Nya, menguatkanmu dengan ruh dari-Nya- bahwa puasa menjauhkan orang yang mengamalkannya ke bagian pertengahan surga.

Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu katanya, “Aku berkata (kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) : “Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke surga.? Beliau menjawab : “Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu” [Hadits Riwayat Nasa'i 4/165, Ibnu Hibban hal. 232 Mawarid, Al-Hakim 1/421, sanadnya Shahih]

3. Pahala Orang Puasa Tidak Terbatas (Seluruhnya terkumpul pembahasannya pada hadits-hadits yang akan datang)

4. Orang Puasa Punya Dua Kegembiraan (Seluruhnya terkumpul pembahasannya pada hadits-hadits yang akan datang)

5. Bau Mulut Orang Yang Puasa Lebih Wangi dari Baunya Misk (Seluruhnya terkumpul pembahasannya pada hadits-hadits yang akan datang)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, (bahwasanya) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa [Baginya pahala yang terbatas, kecuali puasa karena pahalanya tidak terbatas] , karena puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya, puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah : ‘Aku sedang berpuasa’ [1]. Demi dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesunguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau misk[2] orang yang puasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka mereka gembira, jika bertemu Rabbnya mereka gembira karena puasa yang dilakukannya” [Bukhari 4/88, Muslim no. 1151, Lafadz ini bagi Bukhari].

Di dalam riwayat Bukhari (disebutkan) (yang artinya) : “Meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena puasa untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya”

Di dalam riwayat Muslim (yang artinya) : “Semua amalan bani Adam akan dilipatgandakan, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya, sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman : “Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dia (bani Adam) meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku” Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan ; gembira ketika berbuka dan gembira ketika bertemu Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang puasa di sisi Allah adalah lebih wangi daripada bau misk”

6. Puasa dan Al-Qur’an Akan Memberi Syafa’at Kepada Ahlinya di hari Kiamat

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada hamba di hari Kiamat, puasa akan berkata : “Wahai Rabbku, aku akan menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafa’at karenaku”. Al-Qur’an pun berkata : “Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah dia syafa’at karenaku” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Maka keduanya akan memberi syafa’at” [3]

7. Puasa Sebagai Kafarat
Diantara keistimewaan puasa yang tidak ada dalam amalan lain adalah ; Allah menjadikannya sebagai kafarat bagi orang yang memotong rambut kepalanya (ketika haji) karena ada udzur sakit atau penyakit di kepalanya, kaparat bagi yang tidak mampu memberi kurban, kafarat bagi pembunuh orang kafir yang punya perjanjian karena membatalkan sumpah, atau yang membunuh binatang buruan di tanah haram dan sebagai kafarat zhihar. Akan jelas bagimu dalam ayat-ayat berikut ini.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) : “Dan sempurnakanlah olehmu ibadah haji dan umrah karena Allah ; maka jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau sakit), maka wajib menyembelih kurban yang mudah didapat. Dan janganlah kamu mencukur rambut kepalamu, hingga kurban itu sampai ke tempat penyembelihannya. Jika ada diantaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercu kur), maka wajib atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkurban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) kurban yang mudah di dapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang kurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluargannya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Makkah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya” [Al-Baqarah : 196]

Allah Ta’ala juga berfirman (yang artinya) : “Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat (denda) yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara taubat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” [An-Nisaa' : 92]

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) : “ Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah kamu yang kamu sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)” [Al-Maidah : 89]

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) : “Orang-orang yang menzhihar isteri mereka kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajib atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang kafir ada siksaan yang sangat pedih” [Al-Mujaadiliah : 3-4]

Demikian pula, puasa dan shadaqah bisa menghapuskan fitnah seorang pria dari harta, keluarga dan anaknya. Dari Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Fitnah pria dalam keluarga (isteri), harta dan tetangganya, bisa dihapuskan oleh shalat, puasa dan shadaqah” [Hadits Riwayat Bukhari 2/7, Muslim 144]

8. Ar Rayyan Bagi Orang yang Puasa
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (bahwa beliau) bersabda (yang artinya) : “Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Rayyan, orang-orang yang puasa akan masuk di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terkahir yang puasa ditutuplah pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk akan minum, dan barangsiapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya” [Hadits Riwayat Bukhari 4/95, Muslim 1152, dan tambahan lafadz yang akhir ada pada riwayat Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1903]

Footnote.
1. Dengan ucapan yang terdengar oleh si pencerca atau orang yang mengganggu tersebut, ada yang mengatakan : diucapkan di dalam hatinya agar tidak saling mencela dan saling memerangi. Yang pertama lebih kuat dan lebih jelas, karena ucapan secara mutlak adalah dengan lisan, adapun bisikan jiwa dibatasi oleh sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah : “Sesunguhnya Allah memaafkan bagi umatku apa yang terbetik dalam hatinya selama belum diucapkan atau diamalkannya” (Muttafaqun ‘alaih). Maka jelaslah bahwa ucapan itu mutlak tidak terjadi kecuali oleh ucapan yang dapat dididengar dengan suara yang terucap dan huruf. Wallahu a’lam.

2. Lihat apa yang telah ditulis oleh Ibnul Qayyim dalam Al-Wabilu Shayyin minal Kalami At-Thayyib hal.22-38

3. Diriwayatkan oleh Ahmad 6626, Hakim 1/554, Abu Nu’aim 8/161 dari jalan Huyaiy bin Abdullah dari Abdurrahman Al-hubuli dari Abdullah bin ‘Amr, dan sanadnya hasan. Al-Haitsami berkata di dalam Majmu’ Zawaid 3/181 setelah menambah penisbatannya kepada Thabrani dalam Al-Kabir : “Dan perawinya adalah perawi shahih”
Faedah : Hadits ini dan yang semisalnya dari hadits-hadits yang telah warid yang menyatakan bahwa amalan itu berjasad, wajib diimani dengan keimanan yang kuat tanpa mentahrif atau mentakwilnya, karena demikianlah manhajnya salafus shalih, dan jalannya mereka tidak diragukan lebih selamat, lebih alim dan bijaksana (tepat).
Cukuplah bagimu bahwa itu adalah salah satu syarat iman. Alla Ta’ala berfirman.
(yang artinya) : “(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugrahkan kepada mereka” [Al-Baqarah : 3]

(Judul Asli : Shifat shaum an Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H. Edisi Indonesia Sifat Puasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh terbitan Pustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H)

Silahkan menyalin & memperbanyak artikel ini dengan mencantumkan url sumbernya.
Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=299
Selengkapnya...