Tuesday, September 14, 2010

Seberapa Besar Risiko Anda Terserang Diabetes?

Priyo Sutikno 07 September jam 3:44
Sering stres atau hobi makan junk food? Kenali tingkat risiko terserang penyakit ini.
Selama ini, banyak orang beranggapan, diabetes adalah sepenuhnya penyakit keturunan, yang umumnya dialami oleh orang-orang berusia lanjut. Padahal, selain karena faktor keturunan, penyakit yang juga biasa disebut 'kencing manis' atau 'penyakit gula' ini, dapat pula menyerang orang yang sama sekali tak punya silsilah diabetes dalam keluarganya.

Menurut Frank Hu, profesor dari Harvard Schoolof Public Health diabetes melitus adalah suatu penyakit yang timbul ketika tubuh tidak bisa lagi secara otomatis mengendalikan tingkat gula dalam darah (glukosa).

Penyakit ini merupakan gangguan metabolisme, akibat pankreas tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah cukup, atau tubuh tak mampu menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini akan menjadi racun bagi tubuh.

“Selain faktor genetik serta pertambahan usia, obesitas akibat gaya hidup tak sehat adalah salah satu pemicu utama timbulnya diabetes,” ujar Prof Hu.

Yang menakutkan, penelitian yang dilakukan PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) menunjukkan, dengan tinggi dan berat badan sama, wanita Asia lebih berisiko mengidap diabetes dibandingkan wanita yang tinggal benua lainnya.

Menurut dugaan, penyebabnya karena mereka telah meninggalkan pola makan dan gaya hidup tradisional, dan menggantinya dengan gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya, pola makan yang serampangan dan porsi olahraga yang semakin minim. Perubahan gaya hidup seperti ini bisa memicu semacam dampak biologis yang dapat mengganggu proses pengolahan gula darah, yang pada akhirnya berakibat diabetes.

Jika satu atau lebih dari empat kasus di bawah ini adalah kebiasaan Anda, tampaknya Anda perlu mengubah gaya hidup sehari-hari. Kenali tingkat risiko Anda terserang penyakit ini.

1. Pola makan salah
Tingkat risiko: Tinggi

Untuk mencegah diabetes, pencegahan terbaik adalah dengan cara memperbaiki atau mengatur kembali pola makan. Kurangi asupan karbohidrat (berbagai jenis gula, tepung, nasi, kentang, ubi, singkong, dan lain sebagainya) dan makanan berlemak (daging berlemak, kuning telur, keju, gorengan, susu tinggi lemak). Perbanyak konsumsi sayur dan buah sebagai sumber serat, vitamin, dan mineral. Sebagai sumber protein, Anda dapat memanfaatkan ikan, ayam (terutama bagian dada), tahu, dan tempe dalam menu sehari-hari. Selain itu, batasi konsumsi minuman ringan (soft drink) dan hindari minuman alkohol, karena mengandung kadar gula tinggi.

Tapi hati-hati, selain obesitas, ternyata kekurangan asupan gizi pada tubuh pun bisa meningkatkan risiko diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak pankreas. Akibatnya, akan timbul gangguan terhadap produksi insulin maupun gangguan terhadap sensor insulin pada tubuh.

2. Stres
Tingkat risiko: Tinggi

Bila Anda kerap diliputi stres, tingkat gula darah Anda bisa naik secara drastis. Tingkat gula darah tergantung pada kegiatan hormon yang dikeluarkan kelenjar adrenal, yaitu adrenalin dan kortikosteroid. Kedua hormon ini mengatur kebutuhan energi tubuh dalam menghadapi keadaan stres. Adrenalin yang dipacu terus-menerus akan mengakibatkan insulin kewalahan mengatur kadar gula darah yang ideal. Akibatnya, kadar gula darah akan naik secara drastis.

3. Malas berolahraga
Tingkat risiko: Medium

Jika tak ingin diabetes mengancam Anda, sebaiknya mulailah berolahraga dengan teratur dan porsi yang cukup. Pasalnya, olahraga teratur berfungsi memacu aktivitas produksi insulin, serta membuat kerja insulin lebih efisien, sehingga memperlancar pengangkutan glukosa. Jadi, selain membakar lemak dan karbohidrat, olahraga dapat meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh, sehingga kadar gula dalam darah terkontrol dengan baik.

Olahraga yang ideal adalah yang bersifat aerobik, seperti jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang, dan lain sebagainya. Lakukan olahraga aerobik ini paling tidak selama 30-40 menit.

4. Merokok
Tingkat Risiko: Medium

Secara tidak langsung, kandungan racun yang terdapat dalam rokok, lama kelamaan bisa merusak sel-sel pada pankreas. Jika tubuh terus menerus mengisap asap rokok dan racun nikotin, pankreas akan rusak, sehingga kerja insulin terganggu, dan akhirnya bisa memicu timbulnya diabetes.

0 comments:

Post a Comment